Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rupiah Akhir Pekan Ditutup Tembus Level Rp15.300 per Dolar AS, Analis Ungkap Penyebabnya

Jika dicermati lebih detail, nilai tukar mata uang Garuda tidak mengalami perubahan, alias stagnan.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Rupiah Akhir Pekan Ditutup Tembus Level Rp15.300 per Dolar AS, Analis Ungkap Penyebabnya
Tribunnews/JEPRIMA
Pegawai Bank menunjukkan uang dollar Amerika Serikat (AS) di kantor cabang Bank Muamalat Melawai, Jakarta Selatan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di level Rp15.327 pada Jumat (8/9/2023).

Jika dicermati lebih detail, nilai tukar mata uang Garuda tidak mengalami perubahan, alias stagnan.

Di mana sebelumnya pada kemarin (7/9/2023), nilai tukar rupiah juga di level Rp15.327.

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra mengungkapkan, fluktuasi nilai tukar mata uang Garuda terdampak rilis data ekonomi AS yang lebih bagus dari ekspektasi.

Baca juga: Apa Itu BRICS? Kelompok 5 Negara Ingin Saingi Perekonomian AS, Pertimbangkan Buat Mata Uang Baru

Selain itu juga bisa karena isu pelambatan ekonomi China, serta kenaikan harga minyak mentah bisa turut membebani rupiah.

"Data klaim tunjangan pengangguran semalam menunjukkan angka klaim yang lebih rendah dari ekspektasi, 216 ribu klaim versus 234 ribu klaim," ungkap Ariston kepada Tribunnews, Jumat (8/9/2023).

Berita Rekomendasi

"Data tersebut bisa menguatkan ekspektasi bahwa suku bunga tinggi AS akan berada di level tinggi untuk periode yang lebih lama. Data tenaga kerja yang solid bisa menaikan kembali inflasi di AS," sambungnya.

Dengan demikian, tren pelemahan nilai tukar mata uang Garuda berpotensi akan terus berlanjut hingga pekan depan.

Bahkan Ariston menyebut, bisa saja rupiah mampu perkasa ke arah level Rp15.400 per dolar AS.

"Minggu depan, potensi pelemahan rupiah masih terbuka," papar Ariston.

"Sehingga, peluang ke Rp15.400 terbuka tapi ini harus didukung oleh data inflasi AS bulan Agustus yang meninggi yang akan dirilis hari Rabu dan Kamis," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas