Antisipasi Kenaikan harga Beras, Bulog Alokasikan 641 Ribu Ton Bansos Beras Hingga November
Perum Bulog siap mengerahkan segala kemampuan dalam melakukan penyaluran beras bantuan pangan dan program operasi pasar.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Bulog siap all out atau mengerahkan segala kemampuan dalam melakukan penyaluran beras bantuan pangan dan program operasi pasar.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, dua hal tersebut merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyikapi kenaikan harga beras.
Mulai bulan ini hingga November 2023, beras bantuan pangan sejumlah 641 ribu ton telah dialokasikan untuk disalurkan.
Baca juga: Mendag Zulkilfi Hasan Berharap Harga Beras Bisa Turun dalam Sepekan
"Kami sudah laksanakan secara serentak penyaluran beras Bantuan Pangan ini di seluruh Indonesia," kata Budi di Karawang, dikutip dari keterangan tertulis pada Jumat (15/9/2023).
Bantuan beras ini akan dibagikan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), di mana masing-masing akan mendapat 10 kg.
Adapun saat ini Bulog memiliki stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 1,6 juta ton.
Selain menyalurkan bantuan beras, Bulog juga melakukan operasi pasar dengan menggelontorkan beras ke berbagai pasar dan retail.
"Kami juga gelontorkan beras operasi pasar ke seluruh jaringan distribusi, yaitu retail, grosir, dan pasar agar program ini berjalan dengan massive" ujar Budi.
Baca juga: Bulog Pastikan Beras SPHP Banjiri Pasar Seluruh Daerah
Sebagai informasi, menurut data panel harga Badan Pangan Nasional, harga beras hari ini mulai menunjukkan adanya penurunan.
Harga beras medium turun Rp70 atau 0,54 persen. Kini, dibanderol sebesar Rp12.780 per kg.
Sedangkan untuk beras premium masih menunjukkan kenaikan. Saat ini per kilogramnya dibanderol sebesar Rp14.580, naik 0,62 persen atau sebesar Rp90.