Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menparekraf Sandiaga Uno: Desa Wisata Ciptakan Peluang Usaha dan Lapangan Kerja

Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan desa wisata memiliki andil penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Menparekraf Sandiaga Uno: Desa Wisata Ciptakan Peluang Usaha dan Lapangan Kerja
omlek/omlek
Puteri Indonesia 2023 Farhana Nariswari mengunjungi Sendang Seruni di desa binaan BCA, Desa Wisata Tamansari, Kabupaten Banyuwangi, pada Kamis (10/8/2023). Bakti BCA menjadikan Kabupaten Banyuwangi sebagai salah satu lokasi prioritas program tanggung jawab sosial perusahaan, dengan melaksanakan tiga program sekaligus di bidang kesehatan, lingkungan hidup, dan pembinaan desa wisata. Selama tiga hari penuh, BCA melaksanakan serangkaian kegiatan, mulai dari edukasi pencegahan stunting dan bakti sehat untuk balita, pelepasliaran tukik dan penanaman pandan laut, hingga promosi Desa Wisata Tamansari yang merupakan Desa Binaan BCA. (BCA/Omlek/HO) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan desa wisata memiliki andil penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Desa wisata telah menjadi pemenang di masa pandemi yang dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan target tahun 2024 sebanyak 4,4 juta lapangan pekerjaan,” ujarnya dalam keterangan, Sabtu (16/9/2023).

Untuk itu, Sandiaga mengundang peran aktif semua pihak yang berkepentingan untuk turut mendukung pengembangan desa wisata secara berkelanjutan.

Baca juga: Kemenprekraf Gandeng Mitra Online Platform Tingkatkan Minat Paket Desa Wisata

Hal ini sejalan dengan program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 yang telah berjalan sejak tahun 2022 dengan dukungan penuh Bank Dunia, di 6 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), kini telah memasuki tahap pendampingan akhir di desa-desa wisata.

Proses pendampingan terus melahirkan sejumlah langkah kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk industri pariwisata, untuk memastikan keberlanjutan program peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kualitas pelaku pariwisata dan pengembangan desa wisata yang telah dilakukan selama program Kampanye Sadar Wisata 5.0.

Sebanyak 7 desa wisata di Lombok mengesahkan nota kesepahaman dengan pelaku industri pariwisata pada Kamis (14/9/2023), untuk bekerja sama dalam peningkatan kapasitas SDM pariwisata, pemasaran paket wisata, serta hilirisasi produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) desa wisata.

BERITA REKOMENDASI

Langkah awal kerja sama ini diharapkan dapat menjembatani dan mengakselerasi kebutuhan kedua pihak serta saling memberikan manfaat, agar dampak positif program Kampanye Sadar Wisata 5.0 semakin dirasakan pada peningkatan ekonomi dan perluasan lapangan kerja.

“Kemitraan itu penting, karena desa wisata adalah pariwisata yang berbasis masyarakat, sehingga membutuhkan pendampingan. Di sisi lain, industri pariwisata juga tidak bisa mendominasi dengan aspek bisnis karena usaha pariwisata ini adanya di destinasi pariwisata, termasuk di desa wisata,” jelas I Ketut Suabawa, narasumber Pendampingan KSW 5.0 yang berasal dari kalangan industri hospitality dan asosiasi.

Subawa menjelaskan penandatanganan nota kesepahaman ini akan ditindaklanjuti dengan ruang diskusi agar pihak industri dan desa wisata dapat merumuskan Memorandum of Agreement (MoA) yang bersifat lebih rinci untuk kebutuhan jangka pendek maupun menengah.

Baca juga: Tingkatkan Literasi Digital di Desa Wisata, IDSurvey Gandeng Relawan Bakti BUMN

“Adanya keberlanjutan ini yang membedakan Kampanye Sadar Wisata dengan program-program serupa. Kami juga akan terus memonitor pelaksanaannya, serta menjembatani apabila terdapat kendala meskipun program ini sudah selesai,” lanjutnya.

Isi nota kesepahaman yang ditandatangani meliputi pendampingan lanjutan untuk peningkatan kapasitas SDM, pemasaran paket wisata dari desa wisata bagi tamu hotel, serta upaya agar hasil produksi UMKM desa wisata dapat terserap pihak industri.


Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Florida Pardosi mengatakan, Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) dimana Program Kampanye Sadar Wisata (KSW 5.0) ini ada di dalamnya memang berakhir tahun ini, namun berbagai kolaborasi dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dukungan bagi pengembangan desa wisata.

“Untuk menjaga keberlanjutannya, kami mengetuk pintu ke semua korporasi, lembaga internasional, maupun Kementerian dan Lembaga untuk 'jualan' program desa-desa wisata yang terintervensi program ini. Banyak sekali kemungkinannya agar program ini bisa terus berjalan, dengan dukungan lintas sektor dan pentahelix,” tegasnya.

Kepada pelaku pariwisata, Florida menyampaikan ajakan terus semangat mengembangkan pariwisata.

“Dari desa juga kami harapkan semangat dan percaya diri yang lebih besar lagi. Karena sudah mendapatkan pembekalan bagaimana melakukan pendekatan pada stake holder, untuk mendapatkan dukungan baik secara fisik maupun non fisik, termasuk peningkatan SDM,” ujarnya.

Pada kesempatan sebelumnya, Deputi Budang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Martini M. Paham telah menggarisbawahi pentingnya sinergitas unsur pentahelix dalam pembangunan sektor pariwisata, termasuk di desa-desa wisata.

“Untuk memastikan pariwisata mampu secara berkelanjutan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat; komitmen, dukungan, dan kolaborasi seluruh komponen pentahelix adalah kunci sukses untuk mencapai tujuan tersebut,” katanya.

Terutama sinergitas antara pemerintah daerah, dinas pariwisata, asosiasi industri, dan badan usaha yang memegang peranan penting mewujudkannya,” imbuh Martini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas