Rahasia Sukses Pebisnis Pakaian Anak Sukses Raup Cuan di Platform Social Commerce
Platform media sosial kini banyak digunakan oleh pelaku usaha untuk memperluas jangkauan pasar, karena tren belanja sebagian
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Setelah bergabung Andre merasakan penjualan meningkat. "Karena ada interaksi langsung dengan pelanggan karena di platform ini ada fitur utama untuk interaksi. Kita bisa tahu hal pertama dari pembeli termasuk kendala-kendala soal COD dan kendala pengiriman," tuturnya.
Begitu juga soal segi lifestyle-nya. "Kita juga dapat masukan apa yang dimaui. Ada yang saking sering belinya kita jadi sering ngobrol jadi teman. Dia coba jualan juga karena di platform ini untuk ketentuan untuk jadi reseller juga simpel," beber Andre.
Didominasi Emak-emak
Andre mengatakan, karena produk yang dipasarkannya adalah baju anak-anak, pembeli produknya kebanyakan adalah emak-emak. "Awalnya mereka beli untuk dipakai sendiri ke anak. Setelah itu coba pasarin ke tetangga lalu mereka menanyakan caranya bagaimana jadi affiliate," ungkap Andre.
Terhadap permintaan seperti itu, Andre berupaya mengakomodir dengan mengirimkan sejumlah sample busana anak ke mereka. Sebagian dari mereka menurut Andre, ada yang belum tahu bagaimana cara bikin video untuk berjualan.
"Kita rekrut konten kreator untuk bantu mereka misalnya untuk membuat video," ungkapnya.
Penjualan Andre melonjak pada momen menjelang Lebaran. Untuk memacu penjualan produknya, Andre juga menambah jumlah affiliator Kiminori Kids hingga pernah menembus 200 orang lebih.
Menurutnya, posisi affiliator seperti aktivitas mereka yang dia lihat di Tiktok Shop, posisinya layaknya reseller dan hal ini membuka peluang bagi ibu rumah tangga mendapatkan tambahan penghasilan dengan menjadi affiliator serta reseller dengan bermodal telepon genggam.
Menurut Andre, ada beberapa affiliatornya yang bekerja mencari cuan dengan menggelar live di sela kesibukan mereka sebagai ibu rumah tangga.
Dia mengakui, mayoritas affiliatornya adalah ibu rumah tangga dan mayoritas pula mereka berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah dan tinggal di luar Pulau Jawa.
Wenny, seorang ibu rumah tangga, mengaku mencari tambahan penghasilan keluarga dengan menjadi afiliator sejak setahun lalu.
"Awalnya saya hanya ibu rumah tangga kerja sambilan di sebuah toko handphone. Ada sebagian pengalaman yang bisa saya bagikan ke media sosial dengan menjadi affiliate. Saya bisa melakukannya dari rumah tanpa perlu keluar rumah lagi karena bisa dilakukan sambil mengurus anak," kata dia.
Wenny menambahkan, jika dirinya hanya mengharap dari gaji suaminya sebagai karyawan sudah tidak cukup, "karena kebutuhan sekarang sudah serba mahal," tuturnya.
Dia mengaku dari awalnya yang iseng-iseng nge-live, setelah setahun dia jalani Wenny mendapatkan manfaatnya bisa membantu perekonomian keluarga.