HSBC Indonesia Salurkan Pinjaman Berjangka Hijau ke Indorama Synthetics
Pinjaman berjangka hijau dari HSBC Indonesia akan digunakan untuk instalasi mesin-mesin berteknologi baru di perluasan pabrik Indorama Synthetics.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - PT Bank HSBC Indonesia (“HSBC Indonesia”) mengumumkan penyaluran pinjaman berjangka hijau sebesar USD 20 juta kepada PT Indo-Rama Synthetics, Tbk., sebuah perusahaan publik di Indonesia, produsen benang pintal dan polyester terintegrasi yang merupakan anak perusahaan dari Indorama Corporation Pte. Ltd., Singapore (“Indorama”). Pinjaman berjangka hijau digunakan untuk mendukung upaya Indo-Rama mengurangi konsumsi energi melalui instalasi mesin-mesin baru dengan teknologi dan penggunaan energi yang lebih efisien pada perluasan pabrik benang pintal, serta meningkatkan pencapaian ESG dari Indorama Group secara keseluruhan.
Dikatakan oleh Bapak V S Baldwa, Presiden Direktur dan Group CFO Indorama, bahwa perluasan pabrik benang pintal milik Indorama bukan hanya untuk dapat memenuhi peningkatan permintaan konsumen, namun menjadi Langkah penting untuk meningkatkan aspek keberlanjutan. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi sekitar 20 persen yang diperoleh dari penggunaan mesin-mesin dan teknologi yang lebih hemat energi. Dengan demikian, hal ini sejalan dengan rencana peningkatan ESG Indorama secara luas yang meliputi peta jalan dekarbonisasi, inisiaitif sumber daya terbarukan seperti contohnya instalasi panel tenaga suraya, serta menggiatkan penggunaan bahan-bahan yang dapat didaur ulang.
Keterkaitan HSBC Indonesia dengan Indorama yang telah berlangsung lama menjadi pijakan yang kuat dalam menajamkan kolaborasi ini. Hubungan HSBC Indonesia dan Indorama didasari oleh kepercayaan dan nilai-nilai yang sama, sehingga pinjaman berjangka hijau ini semakin memperkuat komitmen bersama terhadap keuangan berkelanjutan dan penerapan praktek bisnis yang bertanggung jawab.
Baca juga: Bantu Kurangi Konsumsi Energi, HSBC Indonesia Salurkan Pinjaman Berjangka Hijau
Riko Tasmaya, Managing Director dan Head of Wholesale Banking HSBC Indonesia, mengatakan, “Perjalanan menuju dekarbonisasi membutuhkan kolaborasi lintas pemangku kepentingan dan kami menyadari dampak terbesar yang dapat kami ciptakan adalah dengan terus membantu nasabah kami mengurangi emisi yang dihasilkan dalam operasional mereka. Kami senang dapat mendukung komitmen besar dari Indorama untuk meningkatkan penerapan prinsip-prinsip ESG dalam operasional mereka.”
Selain itu, Bapak V S Baldwa, Presiden Direktur dan Group CFO Indorama, mengatakan, “Kami senang dapat menyetujui pinjaman hijau pertama kami dengan HSBC Indonesia, yang semakin memperkuat dan memperluas kemitraan global kami yang telah berjalan selama 3 dekade. Kami mengedepankan prinsip keberlanjutan secara terintegrasi dalam operasional usaha kami dan transaksi ini akan membantu meningkatkan rekam jejak kami dalam aspek lingkungan. Kami menantikan untuk semakin memperkuat kolaborasi lebih lanjut dengan HSBC Indonesia demi mencapai tujuan bersama.”
Ambisi Nol Bersih HSBC
Ambisi nol bersih HSBC berarti menyelaraskan pemberian pendanaan kepada badan usaha yang menghasilkan emisi – contohnya adalah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan para nasabah – menjadi nol pada tahun 2050, atau bahkan lebih cepat. Selain itu, HSBC bekerjasama dengan pemerintah maupun sektor swasta untuk mempercepat inovasi dan menyalurkan dana ke dalam sektor-sektor yang paling membutuhkan.
Baca juga: Tingkatkan Kenyamanan Nasabah HSBC Premier, HSBC Indonesia Luncurkan Sederet Layanan
Dalam rangka KTT ASEAN ke-43 di Jakarta (5 – 7 September 2023), HSBC Indonesia berpartisipasi aktif dalam serangkaian kegiatan seminar dan diskusi bersama berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah, regulator, nasabah dan pihak-pihak yang memiliki ketertarikan, untuk lebih dalam mempromosikan implementasi dari struktur pendanaan pemerintah-swasta di Indonesia.
Francois de Maricourt, Presiden Direktur HSBC Indonesia, menekankan mengenai komitmen HSBC secara luas dengan mengatakan bahwa, ”HSBC telah terlibat dalam mengembankan keuangan keberlanjutan melalui kemitraan strategis antara pemerintah dengan swasta. Kami berperan aktif dalam inisiatif strategis seperti Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) melalui mekanisme Just Energy Transition Partnership (JETP). Kolaborasi ini bertujuan untuk mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon dan berkelanjutan di Indonesia.”(*)