Menhub Sebut Akan Ada Aplikasi yang Sediakan Tiket KRL, LRT, TransJakarta, Kereta Cepat Sekaligus
Nantinya, Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) juga berpeluang masuk ke dalam sistem ini.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkap, akan ada aplikasi yang memungkinkan pengguna membeli tiket bundling (gabungan) transportasi publik.
Aplikasi ini memungkinkan pengguna memakai layanan berbagai transportasi publik seperti LRT, KRL, dan kereta api dalam satu tiket.
Bahkan, tiket gabungan ini juga bisa untuk transportasi massal antar kota.
Baca juga: Syarat dan Ketentuan Promo Tiket Kereta Api 20 Persen untuk Penyandang Disabilitas
"Ini nanti ada satu aplikasi untuk membeli satu tiket point to point, sampai first mile, sampai last mile. Dia berangkat dari BSD dari rumahnya gitu. (Naik) LRT, KRL, terus mau ke Dago atau mau ke Godean, dia beli satu (tiket), terus langsung," kata Budi ketika ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).
Ia mengatakan, ini akan menjadi satu konsep. Nantinya, Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) juga berpeluang masuk ke dalam sistem ini.
Selain KCJB, Budi juga akan meminta TransJakarta untuk bisa masuk ke dalam sistem ini.
Jika ini berhasil, dampaknya bisa berupa penambahan okupansi. Jika mampu bertambah, dapat meningkatkan revenue (pendapatan).
Apabila bisa meningkatkan pendapatan, Budi mengatakan transportasi tersebut bisa menjadi penyedia subsidi bagi transportasi yang lain.
"Kalau dia meningkatkan revenue, dia bisa kasih diskon. Nanti dia bisa mensubsidi (transportasi) yang lain. Jadi dengan tiket, katakanlah Rp400rb, bundling, karena dia okupansi naik, dia bisa kasih ke yang lain," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.