Harga Minyak Berpeluang Naik ke 100 dolar AS Buntut Larang Ekspor BBM Rusia ke Eropa
Pemasok minyak asal Rusia akan mengurangi ekspor bahan bakar diesel dan gas melalui laut sebesar 30 persen menjadi sekitar,7 juta metrik ton (1,87 jut
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin resmi memberlakukan larangan ekspor bahan bakar minyak (BBM) seperti bensin dan solar untuk semua negara Eropa, berlaku mulai 21 September 2023.
Selain untuk mencegah tindakan ekspor bahan bakar motor “abu-abu” yang tidak sah dan merugikan negara, Putin menjelaskan larangan baru ini diberlakukan dengan tujuan mengamankan pasokan bensin dan solar dalam negeri karena beberapa bulan terakhir, kilang minyak Rusia mengalami kekurangan stok bensin dan solar.
“Krisis ini sangat menyakitkan di beberapa wilayah di wilayah selatan Rusia, dimana bahan bakar sangat penting untuk mengumpulkan hasil panen. Mencegah dampak yang lebih serius dalam memperketat pasar minyak demi menaikkan volume pasokan dalam negeri,” jelas juru bicara Kremlin.
Lewat kebijakan baru tersebut, pemasok minyak asal Rusia akan mengurangi ekspor bahan bakar diesel dan gas melalui laut sebesar 30 persen menjadi sekitar,7 juta metrik ton (1,87 juta ton).
Jumlah tersebut turun drastis lantaran Rusia biasa mengekspor hampir satu juta barel solar per hari pada tahun lalu, hingga ekspor solar Rusia menyumbang 3,4 persen dari permintaan global.
Sebelum Putin memberlakukan kebijakan barunya, Kremlin diketahui telah lebih dulu memangkas 500.000 barel minyak per hari di bulan Agustus dan 300.000 barel per hari selama September 2023, sebagaimana dikutip dari CNN International.
Baca juga: Gudang Minyak Rusia di Sevastopol Krimea Terbakar, Diduga akibat Serangan Drone
Meskipun larangan ini hanya bersifat sementara, namun pasca aturan tersebut diterapkan sejumlah importir utama minyak Rusia mulai kelimpungan mencari pasokan tambahan.
Apabila kondisi tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama, harga minyak mentah dunia diproyeksi dapat melambung naik diatas 100 dolar AS per barel.
Baca juga: Kapal Tanker Macet di Turki Makin Bertambah, Sanksi Barat Atas Minyak Rusia Tuai Kecaman
Mengingat sejak bulan Juni lalu harga minyak dunia telah meningkat sebesar 30 persen, buntut dari pemangkasan pasokan minyak mentah yang dilakukan produsen minyak OPEC Arab Saudi sebesar 1 juta barel per hari (bpd).
Selain berdampak bagi harga BBM pasar global, pembatasan kali ini diperkirakan dapat berdampak lebih luas terhadap inflasi global, ini karena diesel merupakan salah satu bahan bakar penting yang kerap digunakan dalam bidang pertanian, perikanan, dan transportasi jarak jauh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.