Perusahaan Penilaian Kredit dan Pinjaman Asal Amerika Ekspansi ke Pasar Indonesia
memanfaatkan teknologi global dan data hyper lokal membuat pelanggan dapat mengumpulkan data risiko dan kredit yang luas untuk pasar hyper lokal
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Monnai, layanan penyedia infrastruktur consumer insights untuk institusi finansial yang berbasis di Amerika Serikat melakukan ekspansi pasarnya ke Indonesia untuk menjadi sumber utama pembuat keputusan para perusahaan fintech.
Country Director Monnai untuk Indonesia, Riza Kristanto mengatakan, memanfaatkan teknologi global dan data hyper lokal membuat pelanggan dapat mengumpulkan data risiko dan kredit yang luas untuk pasar hyper lokal.
“Di Indonesia dan seperti di berbagai negara lainnya, tantangan terbesar adalah untuk mendapatkan akses terhadap insight dan analisa yang dapat membantu pengambilan keputusan di berbagai silo dan kasus penggunaan untuk meningkatkan inklusi keuangan,” kata Riza dalam keterangannya, Sabtu (23/9/2023).
Baca juga: Menkop Teten: Target Kredit Perbankan ke UMKM Minimal 30 Persen Mustahil Tercapai di 2024
Platform Monnai mengintegrasikan rangkaian lengkap produk, mulai dari risk engine, data keuangan, insight lokasi, hingga solusi kepatuhan dan verifikasi untuk perbankan dan perusahaan fintech agar dapat menarik lebih banyak pengguna dan menciptakan solusi pinjaman yang menguntungkan.
"Dengan infrastuktur yang adaptif, Monnai menawarkan 4 modul pengambilan keputusan utama: Know Your Customer (KYC), risiko kepercayaan dan penipuan, keputusan kredit, dan optimisasi penagihan melalui satu API," kata mantan Senior Vice President Pefindo Biro Kredit (idScore) ini.
Infrastruktur yang dihasilkan memanfaatkan lebih dari 350 kontekstual insight, termasuk pembayaran, komunikasi, perangkat, identitas dan lain-lain.
"Kami mengembangkan teknologi unik yang memungkinkan agregasi, normalisasi dan kontekstualisasi data dengan kode rendah atau tanpa kode, melintasi silo dan batas, untuk menghasilkan analitik yang lebih baik serta pengolahan data alternatif yang lebih cepat untuk para pelanggan," katanya.
CEO dan Co-Founder Monnai, Pierre Demarche mengatakan, kami telah melihat pesatnya dampak dari teknologi kami pada mitra strategis kami di Indonesia sehinggga bersemangat untuk berinvestasi lebih lanjut.
"Juga memperluas pangsa pasar kami di Indonesia sebagai bagian dari misi menjadi penyedia teknologi yang mendorong perkembangan dan inklusi pasar keuangan yang kuat," katanya.
CPO dan Co-Founder Monnai, Ravish Patel mengatakan, pasar seperti Indonesia merupakan tantangan tersendiri bagi pemain fintech.
"Meskipun terdapat pertumbuhan eksponensial data digital, namun penggabungan sumber data sangat kompleks, terpisah dan masih bersifat probabilitas sehingga cukup menyulitkan untuk menggunakan data tersebut secara efisien tanpa pengeluaran yang besar dari sisi teknis,” kata Ravish.
Hadirnya Monnai, fintech dapat terhubung dengan mudah melalui satu API Tunggal, menciptakan nilai yang signifikan dalam model pengambilan keputusan konsumen sehingga menghasilkan output yang lebih baik bagi mereka, dengan tingkat persetujuan yang lebih tinggi, peningkatan nilai pelanggan, dan pengurangan biaya operasional.
Sejak beroperasi tahun 2021, Monnai mengalami pertumbuhan yang sangat kuat dengan menjadi penggerak utama bagi beberapa penyedia pinjaman digital terbesar, lembaga keuangan, dan pemain fintech di Amerika Serikat, India, dan Asia Tenggara.
Hingga pada Maret 2023 lalu, Monnai berhasil menutup pendanaan Seri-A senilai US$6.5 juta yang dipimpin oleh Tiger Global, dan investor lain seperti Better Tomorrow Ventures dan 500 Global.