Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Amerika Serikat Pasok Ukraina dengan Rudal Jarak Jauh ATACMS

Amerika Serikat (AS) siap mengirimkan rudal jarak jauh dari Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) ke Ukraina.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Amerika Serikat Pasok Ukraina dengan Rudal Jarak Jauh ATACMS
CBS News
Amerika Serikat (AS) siap mengirimkan rudal jarak jauh dari Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) ke Ukraina. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) siap mengirimkan rudal jarak jauh dari Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) ke Ukraina.

Menurut laporan NBC News, pemberian rudal jarak jauh ATACMS tersebut dilakukan usai diadakannya pertemuan antara presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan presiden AS Joe Biden di Washington pada Kamis (21/9/2023).

Ukraina telah berulang kali meminta ATACMS kepada pemerintah AS untuk membantu menyerang dan mengganggu jalur pasokan, pangkalan udara, dan jaringan kereta api di wilayah pendudukan Rusia.

Meski begitu, Pentagon tidak mengungkapkan keputusan apa pun mengenai ATACMS, bahkan ketika Biden mengumumkan paket bantuan militer baru senilai 325 juta dolar AS untuk Kyiv.

“Mengenai ATACMS, kami belum mengumumkan apa pun,” kata juru bicara Pentagon.

Presiden Voodimyr Zelensky tidak menjawab secara langsung ketika ditanya tentang laporan NBC, tetapi ia mengatakan AS adalah pemasok persenjataan terbesar untuk Ukraina.

Berita Rekomendasi

“Kami mendiskusikan semua jenis senjata, baik senjata jarak jauh dan artileri, peluru artileri kaliber 155mm, maupun sistem pertahanan udara,” kata Zelensky dalam sebuah konferensi pers saat kunjungan resmi ke Kanada.

“Kami melakukan diskusi komprehensif dan kami bekerja dengan Amerika Serikat di berbagai tingkatan,” sambungnya.

Baca juga: Sinyal Merah Buat Rusia, AS Bersedia Kirim Rudal ATACMS ke Ukraina, Hulu Ledak Pakai Bom Cluster

Rudal jarak jauh ATACMS dirancang untuk menyerang pusat komando dan kendali, pertahanan udara, serta lokasi logistik jauh di belakang garis depan, menurut situs Angkatan Darat AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas