Potensi Ekonomi Digital Indonesia Capai Rp 4.000 Triliun, Ganjar: Sayang Kalau Tak Dikelola Baik
Ganjar menegaskan potensi ekonomi digital yang mencapai Rp 4.000 triliun harus digenjot maksimal untuk mempercepat Indonesia Emas 2045.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Endra Kurniawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden 2024, Ganjar Pranowo menegaskan, bahwa ekonomi digital merupakan masa depan Indonesia. Hal tersebut lanjutnya, juga merupakan fokusnya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.
Menurut Ganjar, potensi ekonomi digital di Indonesia mencapai Rp 4.000 triliun. Jika peluang ekonomi digital tersebut dikelola secara baik, maka hal itu bisa mempercepat Indonesia Emas 2045.
Hal ini disampaikan Ganjar saat menghadiri acara temu daerah BEM Nusantara Jawa Timur, di Universitas Dr Soetomo Surabaya, Sabtu (23/9/2023).
"Potensi ekonomi digital di Indonesia itu besar sekali, sekitar Rp4.531 triliun. Kalau itu dikelola dengan baik, maka itu menjadi salah satu percepatan Indonesia Emas 2045," kata Ganjar.
Namun, Ganjar menyatakan, bahwa potensi ekonomi digital belum dikelola secara maksimal oleh pemerintah Indonesia saat ini. Sehingga ia punya keinginan untuk mengembangkan ekonomi digital tersebut.
Baca juga: Tahun 2024 akan Tercipta 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru di Sektor Ekonomi Digital
"Ini harus cepat, kita tidak mungkin hanya mengandalkan pendapatan negara dari cara-cara konvensional," jelas Ganjar.
Adapun sejumlah program yang sudah direncanakan Ganjar, salah satunya membangun infrastruktur digital khususnya internet. Dengan negara seluas Indonesia, infrastruktur internet masih menjadi permasalahan yang harus dituntaskan.
"Percepatan pembangunan jaringan dan infrastruktur digital yang terjangkau harus dilakukan secara merata. Internet kita mesti cepat, karena percuma ada pendampingan dan pelatihan kalau internet kita tidak mendukung," tegasnya.
Dengan internet cepat, kata Ganjar, anak muda Indonesia bisa terus berkreasi dan berinovasi. Menurutnya anak muda Indonesia bakal mampu bersaing di dunia digital ketika infrastrukturnya telah memadai.
Baca juga: Indonesia dan Korea Luncurkan Platform Ekonomi Digital Hijau GDEP, Berdayakan Petani dengan AI
"Dan anak muda sekarang suka berkarya di kafe, di pantai dan tempat-tempat lain. Kalau tak ada fasilitas internet ya tidak bisa," kata Ganjar.
Bukan cuma itu, eks Gubernur Jawa Tengah ini juga ingin membuat industrialisasi gawai di Indonesia. Saat ini kepemilikan laptop dan gadget di Indonesia masih cukup rendah jika dibanding negara maju lainnya.
"Dengan Singapura kita kalah jauh, hampir semua orang di sana punya laptop dan gadget. Maka ke depan industrialisasi laptop dan gadget dalam negeri harus dibuat agar pemerataan bisa terjadi," pungkasnya.