Bos KCIC Sebut Investor China Berminat Kembangkan Kereta Cepat Hingga ke Surabaya
Pemerintah nantinya merencanakan Kereta Cepat dari Bandung akan melalui Kertajati, Yogyakarta, Solo dan langsung ke Surabaya.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia kini telah memiliki transportasi massal Kereta Cepat, dan segera dioperasikan secara komersial dalam waktu dekat.
Transportasi yang mampu melaju dengan kecepatan 350 kilometer per jam ini menghubungkan 2 Provinsi, yakni Jakarta (DKI Jakarta)-Bandung (Jawa Barat). Sehingga proyek ini dinamakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias KCJB.
Kini, telah muncul sebuah wacana bahwa Kereta Cepat bakal diperpanjang hingga ke timur Pulau Jawa, tepatnya ke Surabaya.
Baca juga: Syarat Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Berbahasa Mandarin, Ini Penjelasan Bos KCIC
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengungkapkan, pihaknya mengakui telah ada pembicaraan terkait pengembangan proyek tersebut.
Bahkan, sejumlah investor di China dan Perdana Menteri Negara itu telah mengutarakan minatnya.
"Sudah ada (wacana diperpanjang) ke Surabaya. Sudah ada pembicaraan (di KCIC), termasuk investor Tiongkok, Perdana Menteri Tiongkok sudah berminat," ucap Dwiyana saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jumat (29/9/2023).
"Artinya di semua investasi kereta api, semakin jauh semakin efisien, skala ekonomi semakin baik. Itu hukumnya begitu," sambungnya.
Berdasarkan kabar yang beredar, Pemerintah nantinya merencanakan Kereta Cepat dari Bandung akan melalui Kertajati, Yogyakarta, Solo dan langsung ke Surabaya.
Menanggapi hal tersebut, Dwiyana mengungkapkan bahwa terkait rute nantinya akan dilakukan studi lanjutan yang lebih mendalam.
Dalam kesempatan tersebut, ia enggan mengungkapkan secara pasti kapan proyek Kereta Cepat menuju Surabaya bakal dibangun.
"(Terkait rute) pasti ini sedang dalam proses studi, mungkin Pemerintah punya strategi. Kalau memang lewat Kertajati itu akan teruji di dalam studi," pungkasnya.