Kemenparekraf Harap Peluncuran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dongkrak Pertumbuhan Wisatawan Nusantara
Kemenparekraf mencatat jumlah wisatawan Nusantara pada Oktober 2023 telah mencapai 433 juta pergerakan.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan, peluncuran Kereta Cepat Jakarta Bandung "Whoosh" pada 2 Oktober 2023 mendatang dinilai akan mendongkrak jumlah wisatawan Nusantara (Wisnus).
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Dessy Ruhati mengatakan, jumlah wisatawan Nusantara pada Oktober 2023 ini telah mencapai 433 juta pergerakan.
Dia bilang, melalui operasional Kereta Cepat "Whoosh" ini pihaknya menargetkan wisatawan Nusantara bisa tumbuh sebanyak 100 juta pergerakan.
Baca juga: Bertemu Bupati Padang Pariaman, FUSI PAKINDO Siap Bawa Wisatawan Pakistan ke Indonesia
"Setelah ada ini (Kereta Cepat Whoosh) harapannya paling tidak bisa menaikan sampai 533 juta pergerakan kurang lebih. Kita berharap ada sekitar 100 juta pergerakan lagi dari wisatawan Nusantara," ujar Dessy Ruhati kepada wartawan di Stasiun Halim, Jakarta Timur, Jumat (29/9/2023).
Adapun berdasarkan data yang dimiliki oleh Kemenparekraf, jumlah wisatawan mancanegara saat ini telah mencapai 5,2 juta untuk periode Januari sampai Juni 2023, dari target 8,5 juta di tahun 2023.
Lalu, jumlah wisatawan nusantara saat ini telah mencapai 434 juta untuk periode Januari-Juni 2023, dari target 1,2 sampai 1,4 miliar di tahun 2023.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menilai perlu ada pendalaman lebih lanjut.
"Untuk jumlah wisatawan nusantara ini perlu pendalaman lebih lanjut, karena per Juni 2023 (total perjalanan wisnus) baru 433 juta. Walaupun sudah ada Lebaran dan libur lainnya," kata Sandiaga dalam program The Weekly Brief With Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Untuk itu, Menparekraf mendorong pemerintah daerah lebih aktif mempromosikan dan menciptakan kegiatan untuk pemasaran pariwisata Indonesia.
"Kami terus melakukan kolaborasi, promosi, dengan online travel agent, influencer, media, dan pelaku industri," ujar Sandi.