Syarat Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Berbahasa Mandarin, Ini Penjelasan Bos KCIC
Adanya syarat berbahasa Mandarin dikarenakan sebagian saham proyek kereta cepat dimiliki oleh perusahaan asal China.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Antusias peminat menjadi pramugari Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ternyata sangat luar biasa. Dikabarkan ada ribuan orang yang mendaftar.
Namun uniknya, ada yang menyebut bahwa salah satu kualifikasi atau syarat untuk menjadi pramugari Kereta Cepat Jakarta-Bandung, mampu berbahasa China, alias mandarin.
Adanya kabar tersebut Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi memberikan tanggapannya.
Baca juga: Kemenparekraf Yakin Kualitas Produk Pariwisata akan Naik Setelah Kereta Cepat Whoosh Diluncurkan
Ia mengungkapkan, adanya syarat berbahasa Mandarin dikarenakan sebagian saham proyek transportasi massal tersebut dimiliki oleh perusahaan asal China.
Namun, hal tersebut bukanlah menjadi syarat utama.
"Enggak harus kok, (tetapi) kita ajarkan supaya familiar saja," ucap Dwiyana saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jumat (29/9/2023).
"Karena kan sebagian saham ada dari BUMN Tiongkok, itu saja. Tapi tidak ada keharusan," sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dwiyana juga mengungkapkan bahwa KCJB telah siap untuk dioperasionalkan secara komersial.
Kesiapan yang dimaksud terlihat dari beberapa aspek, mulai dari rangkaian kereta hingga infrastruktur pendukung seperti kesiapan Stasiun di setiap titik, baik dari Stasiun Halim sampai Stasiun Tegalluar.
Bahkan, integrasi antarmoda terus disempurnakan.
"Lihat saja di Halim ada Transjakarta sudah mulai masuk. Di Tegalluar ada DAMRI, ada shuttle busnya summarecon sudah muali masuk," papar Dwiyana.
"Termasuk lahan parkir kita pikirkan dan juga komersial area," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, peminat menjadi pramugari Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ternyata sangat luar biasa.
Dikabarkan ada 6.000 orang yang mendaftar. Sementara posisi yang ada hanya tersedia untuk enam orang.
Diketahui kereta cepat tersebut diberi nama Whoosh.
Whoosh rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 1 Oktober 2023 mendatang.
Salah satu persyaratan bagi calon pramugari Kereta Cepat Whoosh adalah harus bisa berbahasa China atau Mandarin.
Sebab, nantinya ada kewajiban pelatihan bahasa Mandarin agar para pramugari tidak terkendala bahasa saat bekerja.