Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Agar Masyarakat Bijak Berbelanja, Pemerintah Batasi Pembelian Beras Hanya 10 Kilogram per Orang

Pembatasan berlaku pada beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang digelontorkan oleh Perum Bulog.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Agar Masyarakat Bijak Berbelanja, Pemerintah Batasi Pembelian Beras Hanya 10 Kilogram per Orang
Ist
Pembelian beras di pasar ritel modern dibatasi maksimal hanya 10 kilogram per orang. Kebijakan ini untuk mendorong masyarakat agar bijak dalam berbelanja. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembelian beras di pasar ritel modern dibatasi maksimal hanya 10 kilogram per orang. Kebijakan ini untuk mendorong masyarakat agar bijak dalam berbelanja.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pembatasan itu berlaku pada beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang digelontorkan oleh Perum Bulog.

"Kenapa harus dibatasi? Ini karena beras SPHP harganya telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp 10.900 per Kg dan setiap rumah logikanya cukup dengan 2 pack. Apalagi kualitas beras SPHP Bulog ini berkualitas premium," ujar Arief dalam keterangannya, dikutip Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Harga Pangan Naik per 4 Oktober: Beras Medium jadi Rp14.500, Daging Ayam Rp35.800

"Tentunya masyarakat kami ajak bersama untuk senantiasa berbelanja bijak, yang artinya sesuai dengan kebutuhan, tidak perlu belanja berlebihan di atas kebutuhan normal," sambungnya.

Arief menegaskan bahwa beras SPHP yang berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ini merupakan strategi pemerintah untuk memperluas jangkauan penyaluran sehingga masyarakat dapat lebih mudah memperolehnya.

"Untuk jenis beras yang dibatasi 2 pack di pasar ritel, hanya berlaku untuk beras SPHP yang dari Bulog. Kalau untuk beras komersial, itu tergantung dari kebijakan ritel masing-masing," kata Arief.

BERITA REKOMENDASI

Dia memastikan stok beras yang dikelola pemerintah aman dan akan terus diperkuat, terlebih dalam menghadapi kekeringan sebagai dampak El Nino.

Di sisi lain, Arief menegaskan bahwa saat ini stok beras Bulog tersedia 1,8 juta ton. Jumlah itu bakal naik seiring dengan adanya penambahan di November.

"Memang ada kemungkinan terjadi penurunan produksi beras nasional, terutama jelang akhir tahun. Akan tetapi kita optimis kebutuhan konsumsi nasional terhadap beras tercukupi, sehingga semua pihak dari hulu sampai hilir harus hand in hand," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, penyaluran beras SPHP telah diperluas pada ritel modern dan masuk ke Ramayana, Indomaret, Alfamart, Hypermart, Lotte, dan Super Indo. Meskipun dijual melalui ritel modern, harga beras tetap konsisten pada harga maksimal Rp 10.900 per Kg.

Tidak ada rekomendasi batasan pembelian beras

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan, pemerintah sejauh ini tidak pernah membatasi pembelian beras bagi masyarakat. Justru pihaknya berupaya memperkuat distribusi di pasar.

Hal tersebut merespon pembelian beras di pasar ritel modern yang dibatasi sebanyak 10 kilogram per orang.

"Setau saya enggak ada rekomendasi pembatasan. Setau saya pemerintah berupaya untuk memperkuat stok dan melancarkan distribusinya," ujar Tito kepada wartawan di Gedung Juanda 1 Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2023).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas