Menkominfo Akui Pembangunan Menara BTS di Papua Penuh Tantangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G bisa selesai pada tahun ini
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G bisa selesai pada tahun ini.
Hanya saja, Menkominfo mengakui khusus di daerah Papua akan sulit terwujud.
“Selesai semua kok tahun ini kecuali di daerah kahar (keadaan force majeur, red) di Papua. Ya mungkin kita harus evaluasi teknologinya,” kata Budi Arie saat wawancara khusus bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Kantor Kominfo, Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Baca juga: Menkominfo: Judi Online Rusak Rakyat Kelas Bawah, Kalau Sehari Main Rp 10 Saja, Setahun Rp 10,8 Juta
Menurut Menkominfo, ada banyak opsi lain selain membangun menara BTS di Papua.
“BTS ini kan hanya tools untuk rakyat menggapai akses koneksivitas, tapi pilihannya tidak harus BTS, bisa yang lain,” urainya.
Budi Arie sudah mengetahui sulitnya pembangunan menara BTS di Papua karena adanya penolakan secara kriminal.
“Saya sudah lihat kita bangun di sana lalu dibakar oleh oknum masyarakat. Saya sudah bilang sayang dong kalau kamu bakar karena ini barang milik umum,” ucapnya.
Dia mengaskan bahwa layanan telekomunikasi juga fasilitas umum setelah jalan, air, listrik sebagai sebuah infrastruktur.
“Akses internet juga sarana umum masyarakat, ini sudah menyangkut hajat hidup orang banyak makanya di UUD 1945 jelas cabang-cabang produksi bagi hajat hidup orang banyak dan harus dikuasai negara untuk kemakmuran,” jelas Menkominfo.
Budi Arie menegaskan lagi bahwa pemerintah sudah membuka ruang komunikasi dengan masyarakat Papua.
Baca juga: Libatkan Semua Unsur, Menkominfo Optimistis Proyek BTS 4G Bisa Segera Tuntas
“Kita sudah lakukan pendekatan tapi kita juga tidak mau menuduh siapa-siapa tapi yang jelas kelompok kriminal bersenjata dan sebagainnya yang mengompori itu semua,” ungkapnya.
Dengan demikian, yang dirugikan adalah masyarakat di Papua yang berharap akses konektivitas untuk mereka meningkatkan produktivitas.
“Dalam digitalisasi ini kan infrastruktur yang paling penting, tanpa itu jangan harap e-government, e-commerce, e-healthy, e-education bisa terlaksana dengan baik,” bebernya.
Pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan puskesmas yang terkoneksi digital secara baik.
Sebelumnya, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan mampu memasang 7.000 Base Transceiver Station (BTS) hingga 2024 mendatang.
BTS-BTS itu rencananya akan dibangung di sejumlah tempat yang belum terjangkau layanan telekomunikasi di Indonesia.