Dorong Kelestarian Lingkungan, BRI Peduli Jadikan Kampung Bali sebagai Kampung Percontohan
Bank BRI lewat aktivitas CSR dorong kelestarian lingkungan Kampung Bali dengan dijadikan sebagai kampung percontohan di tengah kota Jakarta.
Editor: Content Writer
BRI terus mendorong dan mengedukasi masyarakat Kampung Bali untuk terus menjaga dan melestarikan lingkungan sehingga menjadi kampung percontohan di tengah kota dalam memelihara dan merawat lingkungan.
Bersama sejumlah warga Kampung Bali, BRI melakukan giat “Bersih- bersih kali” dan “Gerakan Anti Sampah Yok Kita Gas” di Kampung Bali pada Jumat (29/9/2023). Tercatat sebanyak 1.119 kg sampah terangkut, 2,74 KgE CH4 dan 6,78 kgE CO2 tereduksi.
Baca juga: Dengan Kolaborasi Semua Pihak, BRI Optimis Net Zero Emission Indonesia 2060 Bisa Tercapai
Bantuan Urban Farming BRI Bantu Tekan Angka Stunting
Selain mengelola sampah dan menjaga kebersihan kali, BRI juga menyalurkan bantuan urban farming BRINita bagi warga Kampung Bali. BRINita merupakan konsep bertani dengan memanfaatkan lahan sempit di wilayah padat pemukiman.
Dalam program ini, BRI memberikan bantuan infrastruktur berupa pembangunan fisik seperti rumah tanaman (green house) yang dapat dimanfaatkan warga untuk menanam berbagai macam tanaman sayuran maupun obat-obatan. Hasilnya, warga Kampung Bali kini bisa memiliki Urban Farming yang menjadi wadah positif bagi warga untuk bertani dan mampu menghasilkan sumber makanan bergizi sehingga dapat menekan angka stunting.
Program ini juga didukung dengan pemberian pelatihan tentang budidaya tanaman hidroponik, pelatihan pembuatan pupuk organik cair vegetatif, pelatihan pengelolaan budidaya Ikan Nila edukasi tanaman Toga (Tanaman Obat Keluarga) dan pembentukan kelompok UMKM KWU Cibaget Lestari.
Hasilnya, tercatat sudah 4 (empat) kali dilaksanakan kegiatan pelatihan dan telah dilakukan panen 20.5 kg hidroponik, 30 kg panen ikan nila, 918 liter panenan ekoenzim siap pakai, penanaman 200 tanaman Toga, olahan produk pertanian dan perikanan, packaging olahan produk serta terbentuknya 2 kelompok UMK.
“Angka stunting di wilayah ini sudah turun dari 47 ke 22. Hasil dari urban farming kami salurkan untuk produk olahan dan kami jual. Begitu juga dengan budidaya ikan, sebagian kami olah untuk makanan, dan sebagian kami jual,” tutup Ety.
Baca juga: BRI Dukung Istana Berbatik sebagai Wujud Komitmen terhadap Pengembangan UMKM