Kasus Korban Bunuh Diri karena Debt Collector Masih Buntu, Dirut Adakami Bilang Terus Investigasi
Kasus dugaan nasabah bunuh diri karena teror debt collector AdaKami masih belum menemukan titik terangnya. Akan terus investitasi
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
"Kita serius menanggapi serius berita di sosial media ini dan serius investigasi. Kita lakukan komunikasi dengan AdaKami dan OJK, apakah berita ini benar atau tidak," lanjutnya.
Awal Mula Kasus Virtal
Kasus dugaan nasabah pinjol AdaKami bunuh diri pertama kali viral di media sosial X yang dibagikan oleh akun @rakyatvspinjol.
Dalam narasi yang dibagikan akun Twitter tersebut, nasabah berinisial K tersebut ditagih lewat teror oleh debt collector.
Baca juga: Jika Terbukti Hoaks, AdaKami Akan Polisikan Penyebar Informasi Nasabah Bunuh Diri
Selain menerima pesan penagihan dengan kalimat kasar, korban dengan inisial K juga mengalami pemecatan dari pekerjaannya setelah teror dari debt collector pinjol tersebut menyebar ke tempat kerjanya.
Korban adalah seorang ayah dari seorang anak berusia 3 tahun. K harus mengembalikan pinjaman hingga Rp19 juta.
Teror oleh debt collector tidak hanya tertuju kepada keluarganya, tetapi juga ke tempat kerjanya yang menyebabkan dia dipecat dari pekerjaan.
"Terroran pertama menyebabkan K dipecat dari kantornya. DC Adakami terus menerus menelpon ke kantor K yang akhirnya mengganggu kinerja operator telpon.
K sehari-harinya adalah pegawai honorer di sebuah kantor pemerintahan dengan kontrak 5 tahun lalu dipecat karena telpon yang masuk ke kantor sudah dirasa sangat mengganggu,” seperti yang ditulis oleh @rakyatvspinjol pada Selasa (19/9/ 2023 ).