Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Survei GTI 2023: Singapura, Jepang dan Malaysia Tujuan Utama Wisatawan Indonesia

Motivasi utama orang Indonesia berlibur di dalam dan ke luar negeri sebagian besar adalah untuk bersantai, menjelajahi hal baru dan berbelanja.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Survei GTI 2023: Singapura, Jepang dan Malaysia Tujuan Utama Wisatawan Indonesia
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
Motivasi utama orang Indonesia berlibur di dalam dan ke luar negeri sebagian besar adalah untuk bersantai, menjelajahi hal baru dan berbelanja. WARTA KOTA/Nur Ichsan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seiring dengan bangkitnya tren perjalanan pascapandemi, fleksibilitas, kenyamanan, dan keamanan terus dicari oleh para wisatawan di seluruh dunia.

Studi Global Travel Intentions Study (GTI) 2023 yang dilakukan Visa, menunjukkan kebiasaan wisatawan dalam melakukan perjalanan yang terus berkembang, serta menyajikan peta jalan bagi sektor bisnis untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman mengatakan, studi GTI mengungkapkan motivasi utama orang Indonesia berlibur di dalam dan ke luar negeri sebagian besar adalah untuk bersantai (58 persen), menjelajahi sesuatu yang baru (45%), dan berbelanja (38%).

"Tiga tujuan utama ke luar negeri bagi 92 persen wisatawan Indonesia adalah negara-negara Asia Pasifik seperti Singapura, Jepang, dan Malaysia," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/10/2023).

Dikatakannya, negara-negara di kawasan ini menjadi pilihan karena kedekatan geografis dan keterjangkauan harga dan seringkali memberikan perpaduan antara pengalaman berbelanja dan kuliner yang familiar, serta atraksi budaya yang menarik bagi orang Indonesia.

Namun, seiring dengan optimisme atas digitalisasi perjalanan yang meliputi pembelian tiket pesawat dan tur, akomodasi, asuransi perjalanan, dan tentu saja belanja, studi ini juga menunjukkan bahwa 72 persen wisatawan Indonesia masih memiliki kekhawatiran terkait pembayaran sebelum melakukan perjalanan.

BERITA REKOMENDASI

Kekhawatiran paling banyak terlihat dari generai Z (80 persen).

Baca juga: Indonesia Rintis Penerbangan Langsung ke Kazakhstan, Bidik 10 Ribu Wisatawan

"Hal ini dapat menimbulkan stres bagi mereka yang belum berpengalaman dalam pembayaran digital dan yang merasa perlu membawa uang tunai serta mencari tempat penukaran uang dan ATM," katanya.

Untuk itu, kata dia, pembayaran contactless telah menjadi pilihan di banyak negara di seluruh dunia dan Visa mendukung semua pemangku kepentingan dalam ekosistem untuk terus meningkatkan kerja sama dalam menggalakkan pembayaran nontunai dan contactless di Indonesia.

Baca juga: Lontong balap Pak Gendut dan 8 Kuliner Malam di Surabaya yang Jadi Favorit Wisatawan

"Memajukan pariwisata merupakan tujuan bersama, dan Visa berkomitmen untuk terus berperan dalam ikut membentuk masa depan industri ini dengan memfasilitasi penerimaan pembayaran digital secara luas untuk siapa pun, dimanapun," kata Riko.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas