Menhub Pastikan Gunakan Teknologi Transportasi Termutakhir di IKN
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan akan menggunakan teknologi transportasi termutakhir
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan akan menggunakan teknologi transportasi termutakhir di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal itu disampaikan Menhub saat wawancara khusus bersama jajaran redaksi Tribunnews di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023). Diantaranya adalah dengan menggunakan electriv vehicle atau kendaraan listrik yang ramah lingkungan.
"Dua hol pokok yang kita lakukan, satu tentu teknologi tinggi. Berarti kita harus semuanya menggunakan electric vehicle (kendaraan listrik) yang tentunya menjamin satu keberlangsungan environment yang baik," ujar Menhub, Rabu (11/10/2023).
Baca juga: Berbagai Tantangan Bangun Infrastruktur Transportasi di IKN Menurut Menhub Budi Karya Sumadi
Selain itu, Menhub ingin memastikan transportasi umum yang ada di IKN akan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia. Sehingga IKN bisa menjadi acuan dalam penerapan transportasi ramah lingkungan.
"Karena visi yang kedua adalah bagaimana ini menjadi kota berkelanjutan. Kota-kota di Indonesia khususnya condong menjadikan IKN sebagai Contoh. Ini penting," kata Menhub.
Karena itu, ia meyakini pada 17 Agustus 2024 sudah terlihat gambaran bagaimana pembangunan IKN. Satu di antaranya terkait penggunaan transportasi teknologi tinggi.
"Nah apa yang kami akan lakukan Kemenhub lakukan adalah mempersiapkan semua teknologi tinggi, EV di sana, dan kami mencari format ideal sehingga menjadi satu contoh yang baik," tutur Menhub.
Menhub juga menjabarkan seperti apa konsep transportasi di IKN. Yang pertama, menurut Menhub, ia mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun Bandara VVIP IKN. Bandara tersebut akan memfasilitasi tamu-tamu VVIP yang akan datang ke IKN.
"Dan kita harus menunjukkan satu tampilan, satu bandara yang standar internasional dengan bangunan tidak terlalu besar, tapi bangunan mengambil corak atau style Kalimantan tapi bangunan moderen," ujar Menhub.
Baca juga: Jangka Waktu HGU untuk Pembangunan IKN Mencapai 190 Tahun Dinilai Terlalu Panjang
Yang kedua dari sektor kereta api. Khusus pertama menurut Menhub akan dibuat Autonomus Rail Rapid Transit (ART). ART salah satu alternatif moda transportasi massal di IKN baru karena ramah lingkungan, mampu menampung banyak penumpang dan tepat waktu. Kecanggihan semacam ini diharapkan memberi efisiensi pada masyarakat.
"Kami akan membuat Autonomous Rail Rapid Transit. Itu satu kendaraan di atas magnet dan berjalan secara virtual. Ini penting karena ini edukasi, masa depan teknologi tidak lagi pakai rel tapi pakai virtual. Kami sedang mencari siapa yang paling pantas mengerjakan," terang Menhub.
Yang ketiga, terkait angkutan massal perkotaan. Kemenhub telah mengalokasikan dana untuk membeli bus. Nantinya, menghubungkan bus listrik dari Balikpapan menuju IKN.
"Dan di dalam IKN sendiri kita akan membeli dan mengoneksikan dari titik ke titik menggunakan angkutan massal perkotaan. Harapannya adalah dari titik ke titik itu masyarakat menggunakan bus. Bus relatif banyak, sehingga jarak satu bus ke bus lain tidak jauh," tutur Menhub.
Keempat, nantinya memanfaatkan pelabuhan-pelabuhan yang dimiliki swasta. Pemerintah juga berencana membangun pelabuhan wisata jaraknya 9 kilometer dari titik nol di IKN.
"Itu bisa menjadi satu tempat atau pelabuhan kapal-kapal untuk makan malam atau makan siang," kata Menhub.