Maskapai MYAirline Bangkrut, Nasib 5.000 Calon Penumpang Terkatung-katung
MYAirline harus menghentikan operasional bisnisnya lantaran terlilit keuangan sejak 11 bulan terakhir.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR – Maskapai penerbangan yang berkantor pusat di Subang Jaya, Selangor Malaysia MYAirline dinyatakan bangkrut usai menghentikan semua operasionalnya sejak Kamis, (12/10/2023.
“Kami sangat menyesal dan meminta maaf karena harus mengambil keputusan ini karena kami memahami dampaknya terhadap penumpang setia, karyawan, dan mitra kami,” kata Dewan Direksi MYAirline seperti dikutip dari website resmi MYAirline.
Kabar ini sontak mengejutkan semua pihak termasuk ribuan penumpang MYAirline yang dijadwalkan terbang pada pekan ini. Melansir dari media lokal Malaysia, Malay Mail, penutupan operasional maskapai bertarif rendah (low cost carrier) ini lantaran MYAirline terlilit masalah keuangan sejak 11 bulan terakhir.
Alasan tersebut yang disinyalir membuat maskapai MYAirline secara resmi menghentikan operasi di tengah masa tunggu proses restrukturisasi perusahaan.
Imbas penutupan ini, Bandara Malaysia mengatakan sekitar 5.000 penumpang terlantar lantaran 39 penerbangan MYAirline tujuan lokal dan Bandara Don Mueang Thailand dibatalkan secara mendadak.
Baca juga: Maskapai Penerbangan Eropa Hadapi Gugatan Praktik Greenwashing
Sebelum gulung tikar, CEO MYAirline Rayner Teo, yang memiliki 2 persen saham di maskapai tersebut, diketahui mengundurkan diri karena alasan kesehatan. Tak lama dari itu, sejumlah karyawan mulai mengeluhkan masalah gaji yang tak kunjung dibayarkan.
Merespon masalah ini Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke menegaskan bahwa pihaknya mengecam penutupan operasional yang dilakukan MYAirline secara mendadak
Ia mengatakan bahwa hal tersebut tidak dapat diterima karena mencoreng nama baik negara.
Baca juga: Bisnis Pelita Air Akan Dipreteli, Penerbangan Reguler Berjadwal Dipisahkan dari Charter
"Mereka tidak memberi tahu kami. Mereka berhenti beroperasi begitu saja tanpa adanya staf maskapai penerbangan di bandara. Bagaimana anda bisa menghilang begitu saja. Ini sangat tidak bertanggung jawab," ujar Loke.
Belum diketahui apakah nantinya Komisi Penerbangan Malaysia akan mencabut izin udara MYAirline.
Namun demi mencegah timbulnya aksi protes atas penutupan MYAirline, rencananya pemerintah Malaysia akan menawarkan proses refund atau pengembalian dana pada pemegang tiket maskapai MYAirline.