Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

IHSG dan Rupiah Melemah Seusai Gibran Jadi Cawapres, PAN: Ngadi-ngadi Logikanya Tidak Nyambung

Ketua Dewan Pakar PAN, Dradjad Wibowo menyebut analisis adanya pelemahan IHSG dan rupiah karena pencalonan Gibran jadi cawapres adalah ngawur.

Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in IHSG dan Rupiah Melemah Seusai Gibran Jadi Cawapres, PAN: Ngadi-ngadi Logikanya Tidak Nyambung
istimewa
Ilustrasi IHSG 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha dan beberapa ekonom menduga adanya pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang nyaris menyentuh angka Rp 16.000 disebabkan kegaduhan politik menjelang Pemilu 2024 mendatang.

Ditambah lagi adanya sosok Gibran Rakabuming Raka yang digadang-gadang jadi cawapres Prabowo Subianto.

Pengusaha pun minta timses capres dan cawapres tidak bikin gaduh.

Terkait hal tersebut, Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad Wibowo mengatakan analisis tersebut dianggapnya mengada-ada dan terlalu dipaksakan.

"Klaim bahwa rupiah dan IHSG melemah karena pengumuman Gibran sebagai Cawapres itu 'ngadi-ngadi'. Logikanya tidak nyambung, terlalu dipaksakan, terlalu mengada-ada," kata Dradjad saat berbincang dengan Tribun, Selasa(24/10/2023) malam.

Baca juga: IHSG Perkasa, Rupiah Menguat Hari Ini

Menurut Dradjad penyebab utama pasar goyang adalah karena yield dari Treasury Bond 10 tahun Amerika Serikat untuk pertama kali kembali menyentuh 5 persen sejak tahun 2007.

Berita Rekomendasi

Akibatnya kata dia pasar saham dan nilai tukar juga bergoyang untukmelakukan penyesuaian pasar.

"Rupiah dan IHSG juga ikut kena," kata Dradjad.

Namun kata ahli ekonomi ini sekarang tekanan itu perlahan berkurang.

Makanya kinerja pasar modal di Asia pada 24 Oktober 2023 jadi mixed.

Baca juga: Aksi Jual oleh Investor Asing Warnai Bursa Sepekan Ini, IHSG Merosot 1,12 Persen

Ada yang masih turun di Tokyo, Hongkong dan Seoul.

Ada yang naik seperti Sydney, Taiwan dan Shanghai.

"Jadi wajar jika IHSG dan Rupiah terkoreksi. Apalagi tidak jarang, respon pasar Jakarta agak lebih lambat dari pasar dan lainnya," kata dia.

Menurut dia kondisi-kondisi ekonomi global tersebut masih akan terus terjadi selama inflasi di negara Barat tetap tinggi.

Ancaman inflasi yang persisten ini kata Dradjad menjadi risiko global yang serius.

Baca juga: Susah Payah, IHSG Akhir Pekan Ini Akhirnya Naik Tipis, MEDC Top Gainer, GOTO Top Loser

"Saya belum melihat adanya pemicu bagi pasar mengalami crash. Tapi pemicu bagi pasar bergoyang cukup kuat, terutama inflasi yang memaksa the Fed dan bank sentral Barat menaikkan suku bunganya," kata dia.

Diketahui setelah Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut bakal menjadi cawapres Prabowo Subianto, IHSG ditutup di zona merah pada perdagangan awal pekan ini.

IHSG merosot 107,20 poin atau 1,57 persen ke level 6.741,96 pada penutupan perdagangan Senin (23/10/2023).

Rupiah juga masih terkoreksi 0,44 persen di level Rp 15.940 per dolar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas