Melihat Sejarah Toyota di Museum Industri dan Teknologi di Nagoya, Berawal dari Alat Tenun
Siapa yang menyangka, raksasa otomotif dunia Toyota dulunya ternyata berawal dari usaha tekstil di negeri asalnya Jepang
Editor: Sanusi
Sakichi kemudian menjual paten mesinnya ke sebuah perusahaan Inggris. Uang hasil penjualan tersebut ia gunakan untuk membantu putranya, yaitu Kiichiro Toyoda mendirikan sebuah perusahaan bernama Toyota.
Dikutip dari laman resmi Gaikindo, pendiri Toyota adalah Kiichiro Toyoda, anak tertua dari Sakichi Toyoda.
Usai lulus dari universitas, Kiichiro pun bergabung dengan perusahaan milik keluarga, Toyoda Automatic Loom Works Ltd yang kemudian menjadi Toyota Industries Corporation.
Sebelum Sakichi Toyoda wafat, ia berpesan pada anaknya untuk melanjutkan bisnis tersebut. Walau begitu, Kiichiro Toyoda rupanya lebih menyukai industri otomotif, yang ketika itu dianggap sebagai keputusan penuh risiko. Sebab belum banyak perusahaan Jepang yang terjun dalam bidang tersebut.
Rencana Kiichiro Toyoda yang bakal memproduksi kendaraan di dalam negeri ternyata langsung mendapat dukungan dari pemerintah Jepang.
Maka pada 1929 ia pergi ke Eropa dan Amerika Serikat (AS) untuk mempelajari serta mengambil inspirasi untuk mengembangkan industri otomotif. Berkali-kali ia keluar masuk pabrik di Detroit dan mempelajari tiap sudut mobil-mobil Chevrolet maupun Ford, sebelum membuat sendiri mobil yang telah lama ia idamkan.
Sepulangnya dari mancanegara, sebuah mobil bernama Model A1 akhirnya tercipta pada 1935.
Ada cerita menarik saat Toyota A1 ini berhasil dibuat. Kiichiro Toyoda, langsung mengendarai mobil ini untuk berziarah ke makam ayahnya. Alasannya karena sang ayah yang memberikan Toyoda modal awal buat mendirikan pabrik mobil Toyota.
Saat itu Toyoda ingin membuktikan kepada sang ayah sudah kalau dia sudah sukses membuat sebuah mobil.
Setelah berhasil merakit Toyota A1, Toyota kemudian menyempurnakan desain mobil ini dan akhirnya memproduksinya secara massal dengan nama Toyota AA (sedan) dan Toyota AB (convertible) pada tahun 1936.
Tak lama berselang, Kiichiro Toyoda pun mulai mendirikan Toyota Motor Company, sebagai anak perusahaan Toyoda Automatic Loom Works. Nama ‘Toyota’ sengaja dipilih karena dianggap punya keberuntungan lebih baik dan lebih mudah ditulis dalam huruf Jepang.
Setelah kematian Kiichiro Toyoda tahun 1952, perusahaan makin gencar memproduksi mobil dan mulai mengekspor ke negara-negara di dunia. Laman Britannica mencatat, pada 1966 Toyota mulai mengakuisisi perusahaan bus dan truk besar Hino, Nippon Denso, juga Daihatsu Motor Company.
Hingga tahun 1970-an, Toyota disebut telah berhasil menjual lebih dari satu juta kendaraan secara global.