Pupuk Kaltim Target Tanam 7.489 Bibit Pohon untuk Tekan Emisi Karbon
Sementara lokasi penanaman tersebar di dua lokasi, yakni Kabupaten Solok seluas 20 Hektare (Ha) dan Subang 20 Ha
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Kepala BPSI Tanaman Buah Tropika Yunimar, menyampaikan kerjasama community forest menjadi peluang untuk pengembangan sejumlah komoditas unggulan yang diproduksi BPSI Tanaman Buah Tropika, sehingga produktivitas dan kapasitasnya dapat semakin dipacu dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan program.
Selain itu, kerjasama ini juga akan mengembangkan sejumlah tumbuhan langka lainnya seperti matoa, kelengkeng serta nangka yang tidak didapati di beberapa daerah Indonesia.
Sehingga dari pengembangan yang dilakukan, jenis buah tersebut dapat terus lestari dan bibit penanamannya bisa disebar ke berbagai wilayah yang tidak memiliki komoditas agar bisa kembali merata.
"Melalui Community Forest, komoditas buah unggulan lainnya pun bisa kita kembangkan sehingga makin berdampak terhadap kesejahteraan petani. Begitu pula penurunan emisi CO2 bisa turut ditekan untuk mencapai target yang diharapkan," papar Yunimar.
Sekretaris BSIP Haris Syahbuddin, menilai community forest menjadi salah satu upaya efektif dalam menekan emisi yang berdampak pada kenaikan suhu, serta ketersediaan air tanah agar tidak semakin hilang.
Program ini pun dapat menjadi kegiatan komunitas untuk dikembangkan secara sengaja, dengan terus menggiatkan penanaman pohon dalam mendorong keberlanjutan melalui pelestarian alam dan kawasan.
Ditambahkan Haris, sektor pertanian memiliki peranan penting dalam menghadapi perubahan iklim, yakni salah satu solusi untuk penyerapan CO2 dengan menghasilkan komoditas produktif yang mampu menekan emisi secara maksimal.
Hal ini pun terimplementasi melalui community forest yang berfokus pada penanaman buah, agar bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk memberi dampak positif bagi lingkungan di masa datang.
"Proses community forest ini sangat tepat kita lakukan sebagai langkah mitigasi terhadap perubahan iklim, disamping mendapatkan hasil dari produksi jenis buah yang ditanam. Makanya kami harap program ini bisa terus dikembangkan secara bertahap," pungkas Haris.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.