Tekan Angka Stunting di Indonesia, CIMB Niaga Syariah Diganjar Penghargaan Tribun Network
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara mengungkapkan, sebuah korporasi tak hanya melulu memikirkan perkembangan bisnis
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) turut melakukan sejumlah upaya dalam menekan angka stunting yang dinilai masih cukup tinggi di Indonesia.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara mengungkapkan, sebuah korporasi tak hanya melulu memikirkan perkembangan bisnisnya saja.
Baca juga: Raih Penghargaan dari Tribun Network, Gubernur Sulut Ungkap Kunci Keberhasilan Pengentasan Stunting
Namun, perusahaan dituntut tanggung jawab untuk mengatasi permasalahan yang ada di sekitar. Seperti penguatan ekonomi lemah, isu sosial, termasuk didalamnya masalah stunting.
"Sebetulnya di CIMB Niaga ini khususnya di Unit Usaha Syariah, kita memiliki sejumlah pilar. Yakni pilar-pilar seperti kegiatan sosial, masalah pendidikan, masalah penguatan ekonomi lemah,"
"Dan kami juga ada pilar masalah-masalah seperti sosial kemanusiaan seperti ini (pengentasan stunting). Ini salah satu yang bertahun-tahun kita lakukan," sambungnya.
Salah satu yang dilakukan, sebagai upaya nyata untuk mencegah sekaligus mengurangi kejadian stunting pada bayi dan anak Indonesia sesuai target pemerintah yaitu menjadi 14 persen pada tahun 2024, CIMB Niaga Syariah menginisiasi program Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem.
Di mana program ini akan diselenggarakan dalam bentuk penghimpunan donasi melalui produk iB Goal Savers dan Giro iB dan penyaluran donasi atau implementasi program bekerja sama dengan lembaga mitra terpercaya.
Adapun donasi akan disalurkan oleh lembaga mitra di berbagai provinsi di Indonesia yang menjadi target area kampanye pencegahan stunting, terutama di 14 provinsi yang memiliki proporsi balita stunting tertinggi di atas nasional.
Lembaga mitra tersebut di antaranya Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) dan Baitul Maal Hidayatullah.
Baca juga: Tak Hanya Pikirkan Bisnis, Kadin Sebut Penanganan Stunting Masuk Isu Prioritas Yang Harus Dikerjakan
Adanya upaya nyata yang dilakukan, CIMB Niaga Syariah pun memperoleh penghargaan dari Tribun Network dalam kategori Akselerator Entas Stunting dan Kemiskinan Ekstrem.
Diketahui, saat ini angka stunting di Indonesia masih terbilang cukup tinggi, meskipun mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dimana prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di 2022.
Padahal, Pemerintah menargetkan prevalensi stunting berada di angka 14 persen pada 2024.
Untuk itu, Pandji mengajak seluruh pihak termasuk dunia usaha untuk dapat turut serta menekan angka stunting yang tercatat masih tinggi.
Pandji pun mengaku senang dengan adanya wujud kerjasama pengentasan stunting seperti yang diinisiasi oleh sejumlah stakeholder seperti Pemerintah Pusat hingga Kompas Gramedia.
"Jadi ketika kami diajak kerjasama dan melakukannya secara pentahelix dari Kadin, dengan grup Kompas Gramedia, kita senang. Karena kan permasalahan ini tidak bisa kalau tidak diselesaikan secara bersama," pungkasnya.