Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis
Tujuan Terkait

Bulog Butuh Lebih dari 800 Ribu Ton Beras untuk Salurkan Bantuan Pangan Hingga Maret 2024

Penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua akan diperpanjang sampai Desember 2023.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bulog Butuh Lebih dari 800 Ribu Ton Beras untuk Salurkan Bantuan Pangan Hingga Maret 2024
Tribunnews/Endrapta
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua akan diperpanjang sampai Desember 2023. Program ini awalnya hanya dijalankan tiga bulan mulai September sampai November 2023.

Eskalasi periode bantuan ini dilakukan pemerintah dalam rangka mengantisipasi dampak El Nino terhadap sektor pangan dan mengendalikan inflasi.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, secara garis besar, jumlah stok yang dibutuhkan Bulog dalam melakukan stabilisasi dan membantu masyarakat yang membutuhkan dalam perpanjangan bantuan pangan beras pada Desember ini sekitar 200 ribu ton.

Kemudian, pemerintah juga berencana melanjutkan bantuan pangan beras sampai Maret tahun depan. Arief bilang, stok untuk Januari sampai Maret 2024 dibutuhkan lebih dari 600 ribu ton.

Bila ditotal, jumlah beras yang dibutuhkan Bulog untuk penyaluran bantuan pangan dari Desember 2023 hingga Maret 2024 sebesar lebih dari 800 ribu ton.

"Kita akan persiapkan bersama kementerian dan lembaga terkait serta Perum Bulog. Persiapan yang mendetail terutama dalam hal memastikan ketersediaan pasokan, harus menjadi fokus,” kata Arief dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (28/10/2023).

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan, perpanjangan bantuan beras ini ini memerlukan dukungan anggaran dari Kementerian Keuangan dan juga persetujuan Presiden.

Baca juga: Bulog Impor Beras dari Empat Negara, Tiba Akhir Tahun Ini

Total penerima bantuan pangan beras telah dilakukan pengakurasian data KPM oleh Kementerian Sosial, sehingga total jumlah penerima menjadi 20,662 juta.

“Ini terus kita pertajam keakuratan datanya, sehingga bantuan pangan beras pangan semakin tepat sasaran," ujar Arief.

Ia menyebut apabila ada KPM tidak sesuai dengan data, maka dapat dilakukan penggantian oleh pemerintah desa/kelurahan.

Baca juga: Bapanas Siapkan Stok untuk Lanjutkan Bantuan Pangan Sampai Desember 2023

“Jadi jika ada keluhan masyarakat yang belum masuk ke dalam KPM, tentunya dapat segera melaporkan ke RT/RW atau Kepala Desa/Lurah yang kemudian akan dilakukan verifikasi oleh dinas sosial wilayah setempat," kata Arief.


"Ini karena kriteria KPM penerima bantuan pangan beras adalah keluarga tidak mampu yang terdata dalam database Kementerian Sosial,” lanjutnya.

Sebagai informasi, realisasi bantuan pangan beras tahap kedua yang telah diluncurkan sejak 11 September sampai 24 Oktober telah mencapai 65,82 persen atau 407.250.560 kg.

Target penyalurannya sampai November 2023 adalah 618.687.480 kg.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas