Menteri Perdagangan Jepang dan Indonesia Bertemu di TMM Osaka, Bahas Sejumlah Perjanjian
Mendag mengapresiasi atas undangan yang diberikan Yasutoshi untuk menghadiri G7 TMM.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Perindustrian Jepang Yasutoshi Nishimura melakukan pertemuan bilateral di sela-sela acara G7 Trade Ministers Meeting (TMM) di Osaka, Jepang.
Pertemuan itu turut membahas beberapa perjanjian kerja sama antara Jepang dan Indonesia.
Baca juga: Zulkifli Hasan Langsung Kabur Ditanya Soal Tudingan Terlibat Permainan SPI Bawang Putih
Mendag mengapresiasi atas undangan yang diberikan Yasutoshi untuk menghadiri G7 TMM.
Ia juga mendukung penyelesaian revisi protokol Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) terkait akses pasar ikan olahan dan penghapusan larangan ekspor baja Jepang ke Indonesia.
“Kita harus selesaikan IJEPA. Kalau RCEP sudah oke. Tinggal dua isu (yang IJEPA), akses pasar ikan olahan dan Jepang ajukan ekspor baja. Dua isu ini belum selesai, kalau tidak bisa diselesaikan maka di-drop, revisi protokol IJEPA,” ujar Zulhas, Sabtu (28/10/2023).
Sebagai informasi, RCEP merupakan perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan 10 negara anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) serta 5 negara mitra yaitu China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
Baca juga: Pengusaha Tuding Mendag Zulkifli Hasan Ikut Bermain SPI Bawang Putih
Sementara itu, Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Perindustrian Jepang Yasutoshi Nishimura mengapresiasi 65 tahun kerja sama ASEAN-Japan. Saat ini Jepang kerja sama dengan ASEAN untuk dekarbonisasi dan transisi energi.
Yasutoshi juga mendorong penghapusan larangan produk mineral dari Indonesia karena sangat berdampak terhadap perusahaan di Jepang. Ia juga mendorong segera dilakukannya revisi protokol IJEPA.
“Jepang sudah berusaha banyak kalau bisa dipercepat untuk selesaikan hal ini pembatasan ekspor produk mineral dari Indonesia, karena berdampak terhadap perusahaan jepang. Agar dihilangkan larangan tersebut. Lalu agar bisa segera menyelesaikan revisi IJEPA melalui protokol,” ujarnya.
Sebagai informasi, dalam pertemuan itu Zulhas turut didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko, Staf Khusus Mendag Bara Hasibuan, dan Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi. (*)