Harga Cabai Rawit Merah di Indonesia Kembali Melonjak Drastis, Capai Rp 98.300 per Kg
Inilah update harga Cabai Rawit Merah per hari ini (31/10/2023) di Indonesia kembali melonjak drastis, harga cabai rawit merah mencapai 98.300 per Kg.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Inilah update daftar harga Cabai Rawit Merah terbaru pada hari ini, Selasa (31/10/2023).
Berdasarkan informasi dari laman resmi Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP), harga Cabai Rawit Merah kembali melonjak drastis.
Menurut pantauan dari Tribunnews, harga cabai rawit merah mengalami kenaikan.
Cabai rawit merah mencapai harga Rp 98.300 per Kg di wilayah Kalimantan Selatan.
Sedangkan harga cabai rawit merah di Wilayah DKI Jakarta hari ini adalah Rp 81.200 per Kg.
Baca juga: Update Harga Cabai Rawit Merah di Indonesia per 26 Oktober 2023, Kembali Melonjak
Update Daftar Harga Cabai Rawit Merah per 31 Oktober 2023 di Seluruh Indonesia:
Aceh: Rp 42.000
Sumatra Utara: Rp 44.300
Riau: Rp 80.000
Jambi: Rp 70.000
Sumatera Selatan: Rp 67.500
Bengkulu: Rp 73.300
Baca juga: Senin Pagi Rupiah Menguat Tipis ke Posisi Rp15.916 Per Dolar AS
Lampung: Rp 81.650
Bangka Belitung: Rp 72.500
Kepulauan Riau: Rp 82.350
DKI Jakarta: Rp 81.200
Jawa Barat: Rp 73.500
Jawa Tengah: Rp 71.650
Yogyakarta: Rp 70.550
Jawa Timur: Rp 64.650
Baca juga: Rupiah Pekan Depan Berpotensi Tembus Level Rp16.000 per Dolar AS, Ini Penyebabnya
Banten: Rp 80.000
Bali: Rp 69.800
Nusa Tenggara Barat: Rp 60.000
Nusa Tenggara Timur: Rp 56.100
Kalimantan Barat: Rp 78.950
Kalimantan Tengah: Rp 82.500
Kalimantan Selatan: Rp 98.300
Kalimantan Timur: Rp 63.200
Kalimantan Utara: Rp 62.500
Sulawesi Utara: Rp 76.500
Sulawesi Tengah: Rp 72.150
Baca juga: Stabilkan Harga Beras, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Perbanyak Stok di Pasar Tradisional
Sulawesi Selatan: Rp 51.250
Sulawesi Tenggara: Rp 74.150
Gorontalo: Rp 68.300
Sulawesi Barat: Rp 50.000
Maluku: Rp 92.500
Maluku Utara: Rp 85.000
Papua Barat: Rp 73.750
Papua: Rp 65.550
(Tribunnews.com/Oktavia WW)