Hampir Dua Pekan Berjalan, Transaksi Bursa CPO Masih Lesu Darah
Bursa CPO diluncurkan pada 13 Oktober 2023 dan sepekan kemudian, tepatnya pada 20 Oktober, mulai berjalan transaksi perdananya.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) periode 2022-2023 Didid Noordiatmoko masih belum puas dengan transaksi yang ada di bursa Crude Palm Oil (CPO).
Bursa CPO diluncurkan pada 13 Oktober 2023 dan sepekan kemudian, tepatnya pada 20 Oktober, mulai berjalan transaksi perdananya.
"Kemarin transaksinya masih sangat sedikit. Saya belum happy, tetapi memang saya mengibaratkan ini bayi masih dalam inkubasi. Sudah lahir, tapi perlu perhatian yang sangat luar biasa," kata Didid di kantor Bappebti, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023).
"Sekarang tiap minggu kita lihat. Saya enggak happy. Walaupun baru dua minggu ya, itu masih di bawah ekspektasi," lanjutnya.
Pria yang hari ini baru saja melepas jabatan Kepala Bappebti itu mengatakan, pihaknya selalu memantau jalannya bursa CPO seperti meminta data per hari, apa yang harus dilakukan atau diperbaiki, dan lain-lain.
"Dalam waktu seminggu ini Pak Tirta (Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Tirta Karma Senjaya) juga melakukan perbaikan-perbaikan terkait dengan peraturan tata tertib (PTT) bursa, supaya bursa ini berjalan lebih baik lagi," ujar Didid.
Baca juga: Bursa CPO Resmi Catatkan Transaksi Perdana, Ada 4 Lot yang Diperdagangkan
Selain itu, ia mengatakan Kepala Biro Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang Komoditas Bappebti; Widiastuti; juga turut melakukan pengawasan.
"Jadi tidak menunggu laporannya saja, tapi pengawasannya, malah terjun langsung gitu," kata Didid.
Baca juga: Bappebti: Perdagangan di Bursa CPO Indonesia Berjalan Mulai 23 Oktober 2023
Ia menyebut ini bukan maksud Bappebti ingin mencari-cari kesalahan, tetapi bagaimana agar bursa CPO bisa berjalan lebih cepat.
"Sampai saat ini saya belum happy. Tanggal 20 sampai sekarang berarti sudah 10 hari ya, hampir 2 minggu itu, transaksinya relatif enggak baik. Nah itu tentu akan kami pantau terus," kata Didid.