Diaz Hendropriyono Minta Pengusaha Muda Jangan Buru-buru Masuk Politik, Ini Alasannya
Menurut Diaz, para pengusaha-pengusaha muda sebaiknya lebih memprioritaskan modal dan waktunya untuk berinvestasi di industri hijau.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Presiden RI Diaz Hendropriyono mengajak pengusaha muda yang tergabung dalam Junior Chamber International (JCI) Indonesia untuk tidak terburu-buru masuk ke dunia politik.
Hal itu diungkapkan Diaz saat menjadi pembicara utama pada acara JCI Indonesia National Convention 2023 di Surabaya, Rabu (1/11/2023).
"Tidak harus masuk politik semua untuk bisa berkontribusi bagi bangsa ini," kata Diaz.
Menurut Diaz, para pengusaha-pengusaha muda sebaiknya lebih memprioritaskan modal dan waktunya untuk berinvestasi di industri hijau.
Sebab, visi Indonesia Emas 2045 akan lebih mungkin terwujud jika upaya-upaya membenahi kerusakan lingkungan semakin intensif.
"Banyak cara untuk membantu menyelamatkan bumi. Dengan apa? Coba berinvestasi di startup (perusahaan rintisan) atau membangun startup yang bergerak di industri hijau," jelasnya.
Diketahui, dalam setahun terakhir, Diaz telah banyak menemui startup-startup dan UMKM di bidang lingkungan.
Misalnya perusahaan yang memproduksi plastik alternatif sekali pakai seperti Enviplas, Biopac, dan Greenhope serta perusahaan sumber pangan alternatif seperti Green Rebel, Meatless Kingdom dan Algaepark
Senada dengan Diaz, Menteri Sosial Tri Rismaharini juga mengajak pengusaha muda untuk mengamati tanda-tanda yang ada.
Para pengusaha muda perlu tampil sebagai agen perubahan yang berani dengan ide-ide segar dan tindakan nyata berdasarkan tanda-tanda tersebut.
"Baca tanda-tanda itu. Mulai alamnya, lingkungannya, dan sosialnya dan tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bergerak" kata Risma
Tantangan perubahan iklim juga dirasakan Risma dalam kunjungannya ke berbagai daerah.
Mantan Walikota Surabaya tersebut menceritakan beberapa daerah yang mengalami kekeringan seperti di Agats, Bogor, dan Gunung Kidul.
Untuk itu, dia memberikan bantuan berupa Instalasi Pengolahan Air Terpadu dengan tenaga surya guna menyediakan sumber air bersih bagi masyarakat.
JCI adalah organisasi kepemudaan internasional terbesar di dunia. Jumlah alumni JCI secara global telah mencapai lebih dari 2 juta orang yang tersebar di 152 negara termasuk Indonesia.