Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Produk Kelistrikan China Mendominasi Pasar Indonesia, dari Stop Kontak Sampai MCB

Produk pendukung instalasi kelistrikan dari China masih mendominasi pasar Indonesia seperti stop kontak, saklar listrik, steker listrik, hingga MCB

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Produk Kelistrikan China Mendominasi Pasar Indonesia, dari Stop Kontak Sampai MCB
Tribunnews/Bambang Ismoyo
Sekretaris Eksekutif APPI Achmad Riandhie 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Produsen Peralatan Listrik Indonesia (APPI) mengungkapkan, produk pendukung instalasi kelistrikan dari China masih mendominasi pasar Indonesia seperti stop kontak, saklar listrik, steker listrik, hingga Miniature Circuit Breaker atau MCB.

Sekretaris Eksekutif APPI Achmad Riandhie mencontohkan, untuk rata-rata kebutuhan perangkat MCB di dalam negeri mencapai 60 juta pieces (pcs) per tahun. Namun, total volume impor di tahun 2023 nyaris mencapai 50 juta pcs.

"Dari APPI mencatat yang impor masih banyak seperti produk MCB, saklar, stop kontak," ucap Riandhie dalam acara China Machinery and Electronics Brand Show di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

"Untuk MCB kebutuhan kita itu di dalam negeri mencapai 60 pcs per tahun, sedangkan data tahun 2023 impor MCB itu hampir 50 juta pcs. itu angka impor, dan didominasi China," sambungnya.

Riandhie membeberkan kendala Indonesia yang tak mampu memenuhi kebutuhan alat pendukung instalasi listrik dari produksi dalam negeri.

Pertama, jumlah produsen alat instalasi listrik masih dapat dihitung dengan hitungan jari. Beberapa produsen yang terkenal mulai dari Schneider Electric Global, hingga Broco.

Berita Rekomendasi

Kedua, kapasitas produksi pabrik di Indonesia tergolong masih relatif kecil. Ketiga, bahan baku pembuatan alat pendukung instalasi dan transmisi listrik di Indonesia masih belum memadai.

Baca juga: Cek Kondisi Kelistrikan Kendaraan, Motobatt Kenalkan Alat Tester Aki

Riandhie mengatakan, faktor-faktor tersebut yang membuat Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri sepenuhnya.

Untuk itu, APPI mendorong Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian untuk berupaya meningkatkan ketersediaan bahan baku dan menambah kapasitas pabrik alat pendukung instalasi dan transmisi listrik.

Baca juga: Sistem Kelistrikan Istana Kepresidenan di IKN Nusantara Bakal Menjadi Tercanggih di Asia Tenggara

"Jadi memang kebutuhan dalam negeri belum bisa dipenuhi 100 persen lokal," papar Riandhie.

"Kendalanya apa? fasilitas produksi. Pabrik MCB masih sekarang ini baru 4 pabrik yang ada di Indonesia. Seperti Schneider, Broco," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas