Industri Perasuransian Didorong Tingkatkan Pengetahuan Underwriter
Indonesia Re mendorong peningkatan pengetahuan underwriter atau menganalisa kelayakan seorang nasabah bagi industri
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re mendorong peningkatan pengetahuan underwriter atau menganalisa kelayakan seorang nasabah bagi industri perasuransian di Indonesia.
Melalui Indonesia Re Institute, khususnya Departemen Learning Center, Indonesia Re menyelenggarakan Inhouse Intermediate Life 2023 dengan berkolaborasi bersama Divisi Life Underwriting.
Kegiatan yang dilakukan secara online ini berlangsung selama empat hari sejak 7-10 November 2023, diikuti lebih dari 100 peserta.
Baca juga: Hapus Anggapan Asuransi Ribet, Avrist Luncurkan Asuransi Berjangka Terbaru
“Acara Inhouse Intermediate Life 2023 menjadi bagian dari komitmen kami untuk selalu memberikan pelayanan untuk ceding companies," kata Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, Delil Khairat ditulis Rabu (9/11/2023).
Menurutnya, perseroan selaku partner bisnis bagi perusahaan asuransi, akan berupaya merespon permintaan ceding untuk memberikan kegiatan pelatihan dan sharing session.
"Indonesia Re meyakini sebagai center of knowledge di industri perasuransian, bentuk kepedulian dan kontribusi nyata untuk meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia di industri ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menjawab kebutuhan ceding companies," ucap Delil.
Delil menjelaskan, acara ini tidak hanya sekedar untuk menambah pengetahuan, tetapi juga sebagai wadah agar dapat saling mengisi dan bertukar pikiran dalam upaya bersama-sama meningkatkan bisnis dan memperbaiki situasi market yang sedang tidak baik-baik saja.
“Indonesia Re berharap kegiatan selama empat hari kedepan ini dapat dimanfaatkan untuk saling bertukar pikiran dan berdiskusi sehingga dapat meningkatkan kualitas underwriting, dan bersama-sama kita juga dapat mencegah fraud dan risiko-risiko yang sangat mungkin terjadi di industri perasuransian," tutur Delil.