Kemenkeu Lanjutkan Program Penugasan Khusus Ekspor, Dorong UKM Tembus Pasar Ekspor Indonesia
guna menggerakkan roda ekspor yang lebih besar, pemerintah akan terus melanjutkan program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) untuk dimanfaatkan pelaku usah
Penulis: Vincentius Haru Pamungkas
Editor: Content Writer
Manfaat program PKE UKM dirasakan langsung salah satu pelaku usaha eksportir gula kelapa, Astin Atsna, pemilik CV Hugo Inovasi. Produk gula kelapa miliknya mampu menembus pasar ekspor hingga ke 10 negara.
Kisah sukses ini bermula ketika Astin memutuskan untuk menjalani perjalanan baru sebagai eksportir gula kelapa. Pengalamannya di industri gula kelapa dimulai pada tahun 2012, ketika ia mulai memberikan bimbingan kepada petani gula kelapa setempat. Astin bertekad meningkatkan kompetensi para petani tersebut sehingga mereka bisa meningkatkan produksi dan pendapatan mereka.
Seiring berjalannya waktu, Astin melihat peluang bisnis yang lebih besar. Ia menyadari bahwa gula kelapa tidak hanya dapat memenuhi pasar lokal, tetapi juga memiliki potensi untuk diekspor. Dari pengalaman tersebut, Astin akhirnya mendirikan CV Hugo Inovasi pada tahun 2019 dengan tujuan untuk memulai ekspor perdana.
Astin dan timnya saat ini memberikan pendampingan kepada sekitar 1.000 petani binaan. Mereka memberikan pelatihan, menyediakan alat-alat produksi, dan berharap petani dapat diversifikasi produk mereka, meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi. Pendampingan yang mereka lakukan telah memberikan hasil yang sangat positif, dengan petani yang awalnya hanya menghasilkan nira, kini mampu menciptakan produk bernilai tambah seperti gula cetak, gula cair, dan gula kristal.
Astin selalu menjaga kualitas produknya dengan ketat. Dia juga membangun sistem pengendalian mutu yang bertugas untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga serta aktif memantau produk di tingkat petani dan memberikan bimbingan yang diperlukan untuk memastikan produk tetap bermutu tinggi. Semua hal ini dilakukan untuk sukses di pasar ekspor.
Pendampingan yang mereka berikan juga telah membantu meningkatkan pendapatan petani gula kelapa hingga sekitar 30 persen. Hasilnya, produk gula kelapa buatannya sangat diminati oleh pasar internasional dan telah menembus lebih dari 10 negara, termasuk Amerika Serikat, Spanyol, Ghana, Inggris, Arab Saudi, Bahrain, Singapura, Korea Selatan, Hong Kong, Malaysia, dan Australia. Lebih dari 90 persen dari penjualan CV Hugo Inovasi berasal dari ekspor.
Kisah sukses Astin tidak hanya didasarkan pada ketekunan dan kerja kerasnya, tetapi juga kerjasama yang baik dengan berbagai pihak. Salah satu upaya penting adalah memanfaatkan pembiayaan dari LPEI melalui PKE UKM.
Pembiayaan tersebut digunakan sebagai modal kerja untuk memenuhi permintaan dari luar negeri dan meningkatkan kapasitas produksi mereka.Astin berharap bahwa dukungan dari LPEI akan terus meningkatkan kapasitas usahanya, membantu memperluas akses pasar, dan memungkinkan dia untuk terus berkolaborasi dengan lebih banyak petani lokal.
Dengan begitu, dia berharap kesejahteraan para petani juga akan terus meningkat. Ini adalah contoh nyata bagaimana semangat wirausaha, kerja keras, dan kolaborasi dengan lembaga pembiayaan dapat membawa manfaat besar bagi pertumbuhan sektor UKM di Indonesia.