Pemilu 2024 Tingkatkan Pendapatan Industri Percetakan hingga 100 Persen
Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) mendorong pendapatan industri percetakan bahkan nilainya naik hingga 100 persen.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) mendorong pendapatan industri percetakan bahkan nilainya naik hingga 100 persen.
Namun demikian, tidak semua percetakan bisa ikut tender mengingat hanya percetakan besar yang bisa mengikuti tender.
"Sejauh ini hanya ada 46 perusahaan percetakan yang terdaftar bisa ikut tender pemilu untuk pencetakan memiliki mesin dan tempat," kata Ketua Umum Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) Ahmad Mughira Nurhani kepada wartawan, Rabu (9/11/2023).
Baca juga: Antisipasi Persoalan Limbah, Industri Percetakan Mulai Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan
Dikatakannya, tidak banyak yang bisa mengikuti tender karena memang ada syarat percetakan harus memiliki tempat yang besar untuk menyimpan barang cetakan.
"Minimal punya kapasitas menyimpan barang 200 meter persegi karena untuk menyimpan kertas yang sudah dicetak sebelum dipacking," katanya.
Kalau percetakan yang hanya di ruko, kata dia tidak bisa karena menyangkut kerahasiaan namun bila formular-formulir untui kebutuhan caleg masih bisa.
Baca juga: ATGMI Optimistis Industri Percetakan Kertas Sanggup Bertahan di Tengah Gempuran Digital
Disinggung terkait industri percetakan Indonesia di tataran global masih biasa-biasa saja.
Saat ini yang maju adalah India karena percetakannya masih banyak dan penerbitan pers masih banyak dibanding digital.
"Kecuali pemerintah membuat aturan yang jelas, karena kita produsen kertas terbesar di asean, kalau pemerintah buat aturan tidak boleh ekspor kertas mentah harus dalam bentuk cetakan yang dicetak disini maka nilai tambahnya akan meningkat," katanya.
Pameran Industri Percetakan dan Pengemasan Drupa 2024
Industri percetakan sampai saat ini masih menjadi daya tarik sehingga membuat Messe Düsseldorf selaku penyelenggara pameran melakukan roadshow ke Indonesia bertemu dengan para pelaku industri percetakan dan pengemasan.
Mereka menyampaikan peluang-peluang bisnis tanpa batas guna kemajuan industri percetakan dan pengemasan Indonesia, juga disampaikan tren industri percetakan dan pegemasan global.
Pameran Industri Percetakan dan Pengemasan Drupa 2024 yang digelar untuk ke 15 kalinya di Düsseldorf Jerman pada tanggal 28 Mei – 7 Juni 2024.
Baca juga: Polisi Bongkar Pabrik Uang Palsu Berkedok Percetakan di Jawa Tengah: Miliaran Uang Siap Diedarkan
"Pameran 4 tahunan ini menghadirkan mesin-mesin dan teknologi percetakan mutakhir untuk media cetak mulai koran, majalah hingga jenis produk percetakan lainnya," kata Director drupa, Portofolio Print Technologies Messe Duesseldorf, Sabine Geldermann.
Hingga saat ini, lebih dari 135.000-meter2 ruang telah dipesan dan sekitar 1.400 peserta dari 48 negara akan hadir di Duesseldorf.
"Hal ini menegaskan betapa pentingnya drupa sebagai pameran perdangan nomor satu untuk teknologi percetakan," katanya.
Ia mengatakan, siapa pun yang ingin menjalankan bisnis dalam ruang lingkup internasional harus datang ke drupa. drupa 2024 sebagai pameran perdagangan yang paling relevan untuk teknologi cetak akan kembali digelar setelah jeda selama delapan tahun yang disebabkan oleh pandemi.
"Satu hal yang pasti peserta pameran akan menghadirkan produk inovatif dan demo langsung yang memukau. Drupa 2024 akan menjadi kesempatan ideal untuk mengeksplorasi cara terbaik untuk berhasil dalam jangka Panjang,” ujarnya.