Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Petani di Nusa Tenggara Timur Masih Sulit Dapatkan Pupuk Bersubsidi

Bankir Christofel Liyanto menyatakan, petani di Nusa Tenggara Timur, masih kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Petani di Nusa Tenggara Timur Masih Sulit Dapatkan Pupuk Bersubsidi
SURYA/SURYA/PUR
Petani padi Musrofin (48) melakukan perawatan tanaman padi dengan memakai pupuk bersubdi di Kelurahan Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022). SURYA/PURWANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews, Malvyandie Haryadi

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Pengusaha sekaligus bankir senior Christofel Liyanto baru-baru ini memberikan motivasi kepada petani di Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dia menguraikan berbagai fakta, termasuk pengalaman para petani yang sulit mendapatkan pupuk subsidi.

Padahal soal pupuk subsidi itu merupakan hak mereka, berdasarkan regulasi yang ditetapkan Pemerintah.

Apalagi, menurutnya, Presiden Joko Widodo menaruh perhatian lebih pada pemberdayaan sumberdaya petani dan juga sektor pertanian seluruhnya.

"Karena seperti kita ketahui, pemerintah memasang target besar, yakni terciptanya ketahanan pangan di masyarakat," katanya, Senin (13/11/2023).

“Saya juga menemukan khususnya di daerah Timor ini, kesulitan masyarakat kita dalam mengakses pupuk subsidi. Karena kesulitan-kesulitan inilah, mereka sering membeli yang non subsidi sehingga mahal,” ujar calon legislator DPR RI dari Gerindra ini.

Berita Rekomendasi

Pemilik BPR Christa Jaya ini menambahkan, pihaknya akan membangun koordinasi dengan pemangku kebijakan untuk segera menemukan solusi mengenai kelangkaan pupuk.

Dalam pertemuan itu, hadir sejumlah tokoh masyarakat dan petani, termasuk tim penyuluh pertanian.

Data penerima harus diperbaharui

Pekan lalu, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan adanya permasalahan utama yang menjadi kendala pendistribusian pupuk subsidi kepada para petani yang masih belum merata.

Menurut pria yang akrab disapa Tiko, data penerima pupuk subsidi harus diperbaharui.

Baca juga: Masih Ada Petani yang Belum Dapat Pupuk Subsidi, Wamen BUMN Sebut Masalahnya di Data Penerima

"Pasokan sebenarnya ada, memang sekarang ini isunya (permasalahan) di data," ucap Tiko di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Diketahui, saat ini stok pupuk bersubsidi yang dimiliki oleh PT Pupuk Indonesia tersedia hingga akhir 2023. Pasokan pupuk subsidi kini tercatat sebanyak 1,4 juta ton per Oktober 2023.

Baca juga: Pupuk Indonesia Klaim Stok Pupuk Subsidi Aman, Jumlahnya 1,4 Juta Ton

Untuk itu, lanjut Tiko, Kementerian BUMN bersama dengan Kementerian Pertanian akan bersinergi untuk memperbarui data petani penerima pupuk subsidi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas