Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan Hingga Juni 2024, Bapanas Pastikan Tidak Ada Muatan Politis
Adapun bantuan pangan beras yang saat ini masih bergulir, akan dilanjutkan atas perintah Presiden Joko Widodo hingga Juni 2024.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membantah bantuan pangan beras yang akan diguyur ke masyarakat pada 2024 mendatang memiliki muatan politis.
Adapun bantuan pangan beras yang saat ini masih bergulir, akan dilanjutkan atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga Juni 2024.
Arief bilang, keputusan memperpanjang bantuan pangan beras ini telah diambil melalui pertimbangan pemerintah secara mendalam.
Baca juga: Cara Cek Penerima Bansos PKH Rp400 Ribu, Cair pada November dan Desember 2023
"Kita pastikan penyaluran ke masyarakat selalu tepat sasaran dan tidak ada muatan politis, mengingat sudah memasuki tahun politik seperti saat ini. Masyarakat dan segenap elemen bisa mengawasi bersama," kata Arief dikutip dari keterangan tertulis, Senin (20/11/2023).
Arief membeberkan alasan bantuan pangan beras dilakukan kembali selama enam bulan pertama 2024.
Dia bilang, panen raya yang biasanya ada di Maret dan April diperkirakan akan mundur atau kemungkinan akan bergeser 1 atau 2 bulan setelahnya.
Sementara itu, Pemilu akan diselenggarakan pada Februari 2024 dan perayaan Idul Fitri akan terlaksana pada April 2024.
Pada momentum-momentum tersebut, kata Arief, demand (permintaan) untuk beras sebagai pangan pokok mengalami peningkatan.
"Untuk itu, Bapak Presiden Joko Widodo meminta untuk selalu memperkuat stok CBP (Cadangan Beras Pemerintah) yang nantinya disalurkan melalui bantuan pangan beras kepada 22 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat) hingga Juni 2024,” ujar Arief.
Baca juga: Pasangan AMIN Gelar Dialog dengan Petani di Banyumas, Dengarkan Keluhan Pupuk Mahal Hingga Bansos
Sebagaimana diketahui, dalam 2 tahun terakhir puncak tertinggi produksi beras secara bulanan terjadi di Maret dan April.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras di Maret pada 2022 tercatat 5,49 juta ton dan April 2022 mencapai 4,45 juta ton. Angka tersebut menandakan panen raya di tahun 2022.
Tren yang sama juga terjadi di 2023, di mana pada Maret 2023 produksi beras mencapai 5,13 juta ton dan April 2023 tercatat 3,66 juta ton.
Ia memastikan Bapanas bersama Perum Bulog akan mengantisipasi pergeseran masa panen raya tahun depan apabila benar tidak terjadi di Maret dan April.
"Kita komitmen akan menyerap produksi beras dalam negeri untuk terus memperkuat stok CBP," ujar Arief.
Adapun stok CBP untuk bantuan pangan beras selama 6 bulan di 2024 diestimasi memerlukan sebanyak 1.320.244 ton.