Otorita IKN: Bangun Perumahan di IKN, 9 Calon Investor Jalin Skema KPBU, 3 dari Asing
Perusahaan asal Malaysia, yakni Maxim akan membangun 10 tower hunian ASN di Ibu Kota Nusantara (IKN)
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Agung memaparkan, terdapat 27 investor asal Singapura, 25 investor asal Jepang, 19 investor asal Malaysia, 19 investor asal Tiongkok, 9 asal Korea Selatan, 7 asal Amerika Serikat, 3 Finlandia, 3 Spanyol, 2 Uni Emirat Arab, 2 Thailand, 2 Jerman, dan 18 dari negara lainnya.
"Di tahapan ini minat investor asing banyak," kata Agung.
Menurut Agung, terdapat delapan tahapan hingga akhirnya pemerintah mencapai kesepakatan dengan para investor. Tahap pertama penyerahan LOI, kedua tinjauan dan penilaian sektor skala prioritas LOI, ketiga 1 on 1 meeting, keempat penyerahan surat konfirmasi.
Kemudian, kelima surat tanggapan dari otorita IKN kepada investor, keenam perjanjian kerahasiaan dan permohonan data NDA & data request, ketuju studi kelayakan, hingga kedelapan mencapai kesepakatan.
"Memang investor domestik jadi prioritas penting. Selain itu, investor domestik lebih cepat dalam memproses risk and return hingga mengambil keputusan dari kesepakatan," terang Agung.
Agung berujar sampai saat ini memang belum ada investor secara individu yang masuk. Hanya saja, mereka bekerja sama dengan investor lokal, yang sudah menanamkan modalnya ke IKN.
"Misalnya, Hotel Nusantara dan Swissotel (Accor Group Swiss), training center PSSI dengan FIFA, Nusantara Intercultural School dengan JIS, PLN untuk PLTS 50 MW dengan Sembcorb Singapura, RS Mayapada dan Apollo Hospital India, hingga Pakuwon dengan Mariott International Amerika Serikat," terang Agung.
Baca juga: Siap Penuhi Kebutuhan Energi Pembangunan IKN, Pertamina Patra Niaga Sinergi dengan Kementerian PUPR
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengakui hingga saat ini belum ada realisasi investasi asing untuk masuk ke IKN. Meski demikian, Presiden menekankan sudah ada 300 letter of intent (LoI) atau surat kesepakatan awal minat investasi asing untuk ibu kota baru tersebut.
"Sampai sekarang sudah lebih dari 300 LoI yang sudah ditandatangani, saya kira itu sudah segera akan tambah terus. Tapi memang sampai saat ini yang real (sungguhan) untuk memulai (investasi) memang belum," ujar Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (20/11/2023).
Namun, lanjut Jokowi, dengan banyaknya LoI yang sudah ada, dirinya optimis masih ada potensi investasi asing akan masuk ke IKN. Hanya saja, saat ini pemerintah masih memprioritaskan investasi dalam negeri masuk untuk pembangunan di IKN.
"Masih ada potensi. Saya kira akan (pasti). Hanya kita gabungkan dulu investor di dalam negeri terlebih dulu," tutur Jokowi.
Kepala Negara juga menegaskan, setiap kali melakukan kunjungan ke luar negeri, dirinya selalu menyampaikan perkembangan pembangunan IKN dan investasi apa saja yang terbuka.