Semakin Menyengat, Cabai Rawit Merah Langka, Pedagang: Mungkin Harga Akan Naik Lagi
Komoditas cabai rawit semakin menyengat. Bukan hanya harganya melonjak-lonjak semakin mahal, akan tetapi semakin langka.
Penulis: Hendra Gunawan
"Yang jelas, harga cabai sangat berpengaruh terhadap biaya produksi. Karenanya, sekarang bikin masakannya yang tidak tergantung pada cabai," ujar Mukroni saat dihubungi Kompas.com.
Meski menyajikan menu pedas, jelasnya, pengusaha warteg bahan-bahan tradisional sebagai alternatif.
"Rempah-rempah alternatif yang dapat menggantikan rasa pedas dari cabe. Misalnya, lada, bumbu-bumbu lain atau jahe yang dapat memberikan rasa dan aroma yang lezat pada makanan," kata Mikroni.
Presiden Turut Berkomentar
Saking mahalnya harga cabai dalam waktu yang lama, Presiden Joko Widodo pun ikut berkomentar.
Ia menjelaskan, harga cabai saat ini melonjak tajam dan mengatakan kenaikan harga tersebut sebagai siklus musiman.
"Kalau yang naik tinggi memang cabai tapi ini kan musiman, kalau musimnya seperti ini pasti," kata Jokowi beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya, dari sekian banyak komoditas pangan di Indonesia, kenaikan harga satu atau dua komoditas biasa terjadi.
Ia menyebut yang terpenting kata Presiden, harga beras tidak mengalami kenaikan lagi meskipun belum turun secara drastis.
"Tapi yang paling penting kita akan berusaha keras di beras karena itu makanan pokok kita, sampai saat ini belum bisa turun secara drastis tapi palimg tidak sudah tidak naik," katanya. (Tribunnews.com/Kompas.com)