Hadapi Persaingan Pasar dan Mahalnya Biaya Komoditas, Ini Langkah BUMN Semen
Semen Indonesia melakukan penguatan pengelolaan pasar sebagai upaya menghadapi persaingan dan tekanan biaya komoditas untuk industri semen.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Semen Indonesia (SIG) melakukan penguatan pengelolaan pasar sebagai upaya menghadapi persaingan dan tekanan biaya komoditas untuk industri semen.
Satu di antara cara menguatan pengolaan pasar yaitu sinergi dengan para mitranya di Jawa Timur dan turut memberikan penghargaan.
Direktur Utama SIG Donny Arsal mengatakan, Jawa Timur merupakan wilayah yang memiliki potensi untuk terus berkembang, khususnya di sektor infrastruktur.
Baca juga: Tingkatkan TKDN Industri Semen, BUMN Ini Kerja Sama dengan PTPL
"Dengan kegiatan retailer gathering ini, kami berupaya memperkuat sinergi antara SIG dan para pelanggan, mempererat silaturahmi dan membantu menciptakan peluang-peluang bisnis baru,” ujar Donny ditulis Rabu (22/11/2023).
Tercatat, SIG menguasai pangsa pasar di Jawa Timur sebesar 61,1 persen pada Oktober 2023, atau meningkat 1,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menurutnya, hasil tersebut tidak lepas dari dukungan para distributor lokal yang berpartisipasi dalam membina dan menjaga jaringan pelanggan hingga ke end user.
Baca juga: Laba Bersih Semen Indonesia Sepanjang 2022 Tumbuh 15,5 Persen Menjadi Rp2,36 Triliun
"Hal ini secara berkelanjutan akan meningkatkan kepercayaan end user sehingga serapan produk SIG akan semakin meningkat,” kata Donny.
Pada Retail Gathering ini, SIG memberikan penghargaan dan apresiasi kepada 8 toko dengan penjualan Semen Gresik tertinggi dan 10 toko bangunan terbaik.