Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Satu Persen Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi China Berdampak ke RI Sebesar 0,3 Persen

Ekonom senior yang juga Menteri Keuangan tahun 2013-2014, Chatib Basri, memandang perlambatan ekonomi China akan berdampak kepada Indonesia.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
zoom-in Satu Persen Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi China Berdampak ke RI Sebesar 0,3 Persen
Kompas/Pramdia Arhando Julianto
Ekonom senior M Chatib Basri. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom senior yang juga Menteri Keuangan tahun 2013-2014, Chatib Basri, memandang perlambatan ekonomi China akan berdampak kepada Indonesia.

Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi China pada tahun ini sebesar 5,2 persen, lalu menurun ke 4,5 persen pada 2024.

Chatib mengatakan, kalau perkiraan pertumbuhan China di sekitar empat setengah persen, maka permintaan impor di negara tersebut akan melambat.

Baca juga: AS Kembali Gertak China, Ajak Filipina Patroli Bersama di Perairan Taiwan

Artinya, ekspor Indonesia ke China juga akan mengalami perlambatan.

Dia bilang, perlambatan pertumbuhan ekonomi China sebesar satu persen, bakal memiliki dampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi di RI sebesar 0,3 persen.

"Jadi kalau misalnya ekonomi China itu melambat dari sekitar lima persenan, 5,2 persen ke 4,5 persen itu kan turunnya sekitar 0,7, jadi mungkin dampaknya ekonomi Indonesia itu akan melambat tidak sampai sebesar 0,3 persen," ujar Chatib dalam dalam acara Bank BTPN Economic Outlook 2024 di Jakarta, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Ekonomi China Ngaruh Banget Bagi Indonesia, Melambat 1 Persen, Pertumbuhan RI Merosot 0,3 Persen

Berita Rekomendasi

"Kurang dari 0,3 persen ya, tetapi akan ada dampak pada perlambatan ekonomi Indonesia," lanjutnya.

Adapun alasan perlambatan ekonomi China, menurut IMF, disebabkan oleh investasi swasta yang lebih lemah, ekspor yang melambat, dan permintaan domestik yang menurun pasca pembukaan kembali dari penguncian Covid-19.

“Kami melihat pertumbuhan ekonomi China yang cenderung melambat dalam beberapa waktu terakhir,” kata Juru bicara IMF Julie Kozack dalam sebuah pernyataan, Kamis (13/7/2023).

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas