Kolaborasi dengan Dunia Usaha, Kementan Upayakan Peningkatan Kompetensi SDM Pertanian
Dedi mengatakan, lewat nota kesepahaman yang telah dibuat, kedua pihak akan bersinergi dalam pengembangan SDM.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menjalin kerja sama dengan PT OS Selnajaya untuk mengembangkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di bidang pertanian.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, lewat nota kesepahaman yang telah dibuat, kedua pihak akan bersinergi dalam pengembangan sumber daya manusia lewat berbagai program strategis.
"Kedua pihak sepakat untuk membuat nota kesepahaman mengenai pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanian," kata Dedi kepada wartawan, Senin (27/11/2023)
Termasuk lewat penyerapan SDM dalam dunia kerja baik di dalam maupun luar negeri, pengembangan kurikulum pendidikan, pemanfaatan sarana prasarana hingga pelaksanaan Training of Trainer (ToT) bagi instruktur bahasa Jepang dari Satuan Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementerian Pertanian.
Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti mengataka yang terlibat nantinya dalam program kerja sama pengembangan SDM ini mencakup para mahasiswa tingkat akhir Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI).
"Kemudian siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP), para petani muda binaan Kementan, hingga alumni dari Polbangtan, PEPI dan SMKPP," kata dia
Sebagai implementasi dari Kerjasama ini, BPPSDMP mengirimkan alumni SMKPP lingkup Kementan dan petani muda ke Training Center PT OS Selnajaya Indonesia, Sabtu (25/11/2023) lalu untuk mengikuti pelatihan intensif termasuk pelatihan bahasa dan budaya Jepang sebagai bekal untuk mengikuti tes JFT dan ASAT yang menjadi syarat bagi calon Specified Skilled Worked (SSW) ke Jepang.
Selama masa pelatihan, peserta mendapatkan materi bahasa Jepang setiap hari dalam kurun waktu 4-6 bulan.
Pada masa pelatihan tersebut secara paralel dilaksanakan juga wawancara antara calon SSW dengan calon perusahaan.
"Kami harap dengan terjalinnya kerja sama sinergis ini, bisa memfasilitasi perkembangan SDM di bidang pertanian, khususnya bagi petani-petani muda di Tanah Air," tandas Santi.
Sekilas BPPSDMP
Sebagai informasi, awal mula keberadaan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) tidak lepas dari perkembangan Sumberdaya Manusia Pertanian dimulai dari peran Kebun Raya Bogor yang telah berdiri sejak tahun 1817.
Fungsi Kebun Raya yang semula untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang botani tropis kemudian berkembang untuk studi pertanian rakyat bagi bumi putera dan perkebunan milik bangsa Eropa.