Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Anggota DPR Minta Pemerintah Antisipasi Kenaikan Harga Bahan Pokok Jelang Natal dan Tahun Baru

Beberapa negara menahan beras tidak boleh ekspor beras seperti India, sehingga turut membuat harga naik

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Anggota DPR Minta Pemerintah Antisipasi Kenaikan Harga Bahan Pokok Jelang Natal dan Tahun Baru
Bambang Ismoyo
Pasar Kebayoran Lama Jakarta, harga beras berada di angka Rp13.000 per kilogram. Adapun beras tersebut merupakan beras dengan merek Pandan Wangi. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Melani Leimena Suharli, mewanti-wanti pemerintah perihal kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.

Hal itu ia sampaikan ketika melakukan rapat kerja dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/11/2023).

Khususnya di DKI Jakarta, Melani menyoroti beras medium yang dijual Rp13.000 per kilogram, di mana itu di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Mendag Zulhas Akui Harga Cabai Semakin Mahal

Selain beras, Melani juga menyoroti komoditas lainnya seperti cabai dan gula pasir.

"Menurut perspektif bapak (Zulkifli), mengapa sejumlah komoditas itu baru-baru ini terus mengalami lonjakan?" tanya Melani.

"Padahal biasanya kenaikan harga pangan mulai naik kalau permintaan naik signifikan pada Nataru," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Ia kemudian mempertanyakan bagaimana Kementerian Perdagangan menyikapi persoalan kenaikan harga ketika momen Nataru mendatang.

Selain itu, dia juga mempertanyakan bagaimana Kementerian Perdagangan akan melakukan pengawasan ketika harga-harga pangan ini sedang naik. "Tentu operasi pasar kita perlukan untuk ini," kata Melani.

Zulkifli pun menjawab dengan mengungkap alasan di balik kenaikan harga beras saat ini.

Dari informasi yang dia dapat dari Badan Pangan Nasional, biang kerok kenaikan beras saat ini adalah produksinya kurang.

Kemudian, beberapa negara menahan tidak boleh ekspor beras seperti India. Zulkifli bilang itu membuat harga naik. "Sehingga, harga memang sudah tidak naik, tetapi belum turun," tuturnya.

Namun, ia memastikan pemerintah memiliki jalan keluar dari persoalan harga beras ini, yaitu masyarakat bisa membeli beras Bulog yang harganya sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), yaitu sebesar Rp10.900/kg.

Sedangkan untuk upaya menjaga harga pangan tetap stabil, pihaknya akan melakukan sejumlah upaya.

Salah satunya adalah rutin melakukan peninjauan ke pasar tradisional di seluruh wilayah RI.

Dengan begitu, harapannya masyarakat bisa memperoleh bahan komoditas pangan dengan harga yang terjangkau.

“Saya bersama Kemendag berupaya sekuat tenaga memastikan harga komoditas di level harga terjangkau bagi masyarakat," kata Zulkifli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas