Bertemu Wamen Transportasi Jepang, Budi Karya Harap Proyek MRT Jakarta Fase 2A Rampung Sesuai Target
PT MRT Jakarta sendiri menargetkan pekerjaan fase 2A yang memiliki beberapa paket kontrak (CP) ini dapat diselesaikan pada tahun 2028 sampai 2029.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi, mendorong proyek kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi yang dilakukan dengan Jepang yaitu MRT Fase 2A (Bundaran HI – Kota) agar rampung sesuai target.
Hal itu diungkapkan setelah bertemu dengan State Minister of Land, Infrastructure, Transport and Tourism Japan Kokuba Konosuke dalam kunjungan kerjanya ke London, Inggris, Senin (27/11).
"Membangun transportasi massal perkotaan di Jabodetabek menjadi suatu keharusan. Dengan terus dilanjutkannya pembangunan MRT di berbagai koridor, diharapkan semakin memudahkan mobilitas masyarakat, serta dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara," kata Menhub Budi, dalam keterangannya, dikutip Selasa (28/11/2023).
Baca juga: Kemenhub Diminta Segera Mengatasi Persoalan Roda LRT Jabodebek Cepat Aus
Menhub Budi mengungkapkan, saat ini pemerintah Indonesia tengah mendorong penyelesaian salah satu paket kontrak dari proyek MRT Fase 2A yaitu CP (Contract Package) 205 yang meliputi pembangunan sistem persinyalan, sistem telekomunikasi, sistem operasional, daya (power), hingga rel (track work).
"Kami berharap dukungan pemerintah Jepang untuk mendorong partisipasi perusahaan asal Jepang untuk mengikuti tender CP205. Kami menargetkan penandatanganan kontrak tersebut sudah selesai dilakukan pada Desember 2023," tuturnya.
Adapun pembangunan MRT Fase 2 ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek Fase 2 tersebut terdiri dari dua tahap yaitu Fase 2A dan 2B.
Fase 2A menghubungkan Bundaran HI – Kota sepanjang 5,8 Km, yang melewati tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Sedangkan Fase 2B menghubungkan Kota – Ancol Barat (Depo) yang masih dalam studi kelayakan.
Untuk diketahui, PT MRT Jakarta sendiri menargetkan pekerjaan fase 2A yang memiliki beberapa paket kontrak (CP) ini dapat diselesaikan pada tahun 2028 sampai 2029.
Selain membahas proyek MRT, Menhub juga membahas kelanjutan proyek pengembangan Pelabuhan Patimban yang saat ini masih dalam proses pengerjaaan paket 5 dan 6. Dia berharap dapat selesai sesuai dengan target waktu yang telah disepakati.
Sementara itu, pemerintah RI terus mengebut penyelesaian pengembangan Pelabuhan Patimban. Pembangunan fase 1 berupa terminal kendaraan berkapasitas 218.000 CBU dan terminal peti kemas berkapasitas 250.000 TEUs telah rampung. Dan saat ini kapasitasnya sudah mendekati optimal.
Kini tengah berlangsung tahap konstruksi pembangunan fase 2, yang akan meningkatkan kapasitas terminal kendaraan menjadi 600.000 CBU dan terminal peti kemas mencapai 3,75 juta TEUs.