Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengembangan Potensi Pangan Fungsional Bisa Dongkrak Ekonomi Petani hingga Nelayan

Pangan fungsional dianggap memiliki berbagai macam fungsi fisiologis tertentu yang berdampak baik bagi kesehatan manusia.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
zoom-in Pengembangan Potensi Pangan Fungsional Bisa Dongkrak Ekonomi Petani hingga Nelayan
Bambang Ismoyo
Direktur Pangan dan Pertanian, Kementerian PPN Bappenas Jarot Indarto (pojok kiri) bersama Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas Nita Yulianis (tengah) dalam acara diskusi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan, potensi pangan fungsional di Indonesia cukup besar.

Direktur Pangan dan Pertanian, Kementerian PPN Bappenas, Jarot Indarto mengatakan, hal ini karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati (biodiversity) terbesar di dunia.

Apabila potensi tersebut dapat dimaksimalkan, maka hal ini akan berdampak terhadap kondisi ekonomi para petani hingga nelayan.

Baca juga: Sertifikasi Halal Dinilai Dapat Tingkatkan Daya Saing Produk Pangan Bahari

Sebagai informasi, pangan fungsional adalah makanan atau pangan yang secara alamiah atau yang sudah diproses, dengan mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan penelitian-penelitian ilmiah.

Pangan fungsional dianggap memiliki berbagai macam fungsi fisiologis tertentu yang berdampak baik bagi kesehatan manusia.

Baca juga: Sambut Pembangunan IKN, Akademisi di Kaltim Kaji Pemanfaatan Teknologi untuk Ketahanan Pangan

"(Pengelolaan potensi) yang dimanfaatkan dari pangan fungsional untuk meningkatkan afirmasi terhadap pelaku yang selama ini masih terus kita dorong terutama untuk petani, nelayan. Karena sumber pangan fungsional tidak hanya pertanian tapi juga dari kelautan atau kehutanan," papar Jarot Indarto dalam acara Focus Group Discussion Pangan Fungsional untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Gizi di Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Berita Rekomendasi

"Kami yakin bisa kita tunjukkan urgensi tadi Pangan Fungsional bisa menjadi sumber kesejahteraan pelaku-pelaku tadi itu," sambungnya.

Jarot melanjutkan, saat ini Pemerintah memang tengah fokus melakukan hilirisasi, khususnya komoditas tambang dan mineral.

Namun ke depannya, Pemerintah akan memperluas industri hilirisasi untuk jenis-jenis komoditas lainnya. Mulai dari komoditas perkebunan hingga kelautan.

Contohnya seperti kelapa, rumput laut, rempah-rempah, hingga sawit.

Baca juga: Update Harga Pangan per 27 November: Cabai Keriting, Rawit Merah, Bawang Putih Kompak Naik

"Di transformasi ekonomi kami berpikir bahwa di transformasi ekonomi itu kebijakan besarnya nanti ada di hilirisasi sumber daya alam," papar Jarot.

"Namun kami tidak menutup jika kiranya kita bisa merumuskan secara lebih strategis lagi pangan fungsional perlu wadah tersendiri," pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong semua pihak untuk turut serta mengembangkan pangan fungsional.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas