Kinerja Operasional Terus Meningkat, Bos PGN Ungkap Strategi Jelang Akhir 2023
PGN sebagai Subholding Gas Pertamina mencatat peningkatan kinerja operasional dan keuangan di kuartal III-2023.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina mencatat peningkatan kinerja operasional dan keuangan di kuartal III-2023.
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan, terkait pencapaian operasional, pengaliran gas bumi di bisnis transmisi sebesar 1.444 Million Standard Cubic Feet per Day atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari (MMSCFD) berhasil tumbuh sebesar 8 persen.
Hal ini dikarenakan mengalirnya gas di Pipa Transmisi Gresik-Semarang.
Baca juga: Arcandra Tahar dan Amien Sunaryadi Tukar Posisi di PGN dan PLN
Sementara, volume niaga gas bumi juga bertumbuh 5 persen atau menjadi 935 billion british thermal unit per day (BBTUD), dimana jumlah pelanggan mencapai lebih dari 839 ribu dengan volume terbesarnya dari pembangkit listrik, industri kimia, keramik, makanan dan pupuk.
Salah satu sebab peningkatan volume niaga karena rerata harga gas yang dijual PGN memang sangat kompetitif bila dibandingkan bahan bakar lain seperti High Speed Diesel, LPG 12 kg, atau Marine Fuel Oil (MFO).
"Portofolio usaha lain yang dilaksanakan anak perusahaan beberapa yang mencapai pertumbuhan kinerja adalah transportasi minyak sebesar 42,9 MMBOE atau bertumbuh 400 persen karena penyaluran minyak melalui pipa Rokan," ungkap Arief dalam pernyataannya, Rabu (29/11/2023).
"Kemudian pada regasifikasi LNG terdapat kenaikan 21 persen menjadi 158 BBTUD karena adanya kenaikan permintaan di LNG Hub Arun," sambungnya.
Atas kinerja operasional tersebut pendapatan konsolidasi yang dibukukan PGN meningkat sebesar 2 persen atau tercatat 2,69 miliar dolar AS.
Baca juga: VIDEO PGN Kembangkan LNG Bunkering Services untuk Reduksi Gas Rumah Kaca
Dimana kontribusi terbesar diperoleh dari bisnis niaga dan transmisi gas bumi sebesar 78 persen dan selebihnya merupakan usaha hulu dan lainnya.
Posisi kas setara kas masih terlihat solid untuk kebutuhan investasi dan modal kerja perusahaan, dimana nilai yang dibukukan sebesar 1,04 miliar dolar AS.
Angka ini mengalami penurunan dari periode yang sama tahun sebelumnya karena upaya perusahaan memperbaiki struktur utangnya melalui aksi korporasi pembelian kembali obligasinya.
Menjelang akhir 2023, kebijakan strategis yang ditempuh adalah secara konsisten menambah portofolio pelanggan baru untuk mencapai target volume pengelolaan gas bumi.
Upaya diversifikasi usaha didorong melalui peran anak perusahaan sehingga target pertumbuhan pendapatan konsolidasi dapat diperoleh melalui bisnis lain.
Selanjutnya, pengelolaan biaya secara optimal dilakukan namun tanpa mengurangi aspek keamanan dan keandalan kegiatan usaha dan PGN juga memastikan memiliki tim kerja yang andal melalui pengembangan kompetensi dan implementasi HSSE untuk kenyamanan bekerja.
"PGN menjalankan Customer Acquisition guna mencapai penambahan pengelolaan volume gas bumi melalui penambahan pelanggan baru, penyediaan infrastruktur gas beyond pipeline (LNG & CNG retail) dan perluasan jargas rumah tangga untuk mendukung kebijakan pengurangan subsidi," papar Arief.
"Sedangkan diversifikasi bisnis dikembangkan oleh anak perusahaan melalui pengembangan LNG Arun, proyek biomethane, dan optimasi WK Pangkah,” pungkasnya.