Kota Bandar Lampung Alami Inflasi Tertinggi November 2023, BPS: Cabai Merah Jadi Penyumbang Utama
BPS mencatat, Kota Bandar Lampung menjadi wilayah tertinggi dari 79 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang mengalami inflasi
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Kota Bandar Lampung menjadi wilayah tertinggi dari 79 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang mengalami inflasi pada November 2023.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud mengatakan, penyumbang utama inflasi pada Kota Bandar Lampung berasal dari komoditas cabai merah.
"Inflasi tertinggi terjadi di kota Bandar Lampung dengan komoditas penyumbang itu diantaranya cabai merah dengan besaran 0,57 persen," ujar Edy dalam rilis BPS, Jumat (1/12/2023).
Baca juga: Jelang Pergantian Tahun, Operasi Pasar Murah Digelar Atasi Inflasi Daerah
Edy mengungkapkan, komoditas lain yang menyumbang inflasi adalah cabai rawit dengan adil 0,20 persen, bawang merah dengan adil inflasi 0,07 persen, daging ayam ras 0,05 persen, tarif angkutan udara 0,03 persen dan telur telur ayam ras 0,03 persen.
BPS mencatat sebaran inflasi tertinggi setelah Kota Bandar Lampung yaitu di Pulau Sulawesi terjadi di kota Gorontalo yang mengalami inflasi sebesar 0,98 persen.
Kemudian, Pulau Jawa inflasi tertinggi di Sumenep yaitu 0,87 persen. Hal serupa juga terjadi di Kota Singaraja Kepulauan Bali Nusra yang mengalami inflasi 0,87 persen.
Sementara di Kepulauan Maluku dan Papua inflasi tertinggi terjadi di Kota Timika 0,84 persen. Terkahir di Pulau Kalimantan inflasi tertinggi terjadi di kota Banjarmasin sebesar 0,81 persen.
Meski begitu, dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) 79 kota IHK mengalami inflasi sementara 11 kota lainnya mengalami deflasi. Deflasi terdalam terjadi di Kota Tual sebesar 0,51 persen.