Permintaan Mobil Listrik Dunia Melambat, Penjualan EV di Indonesia Justru Melejit
Menurut penelitian Fitch Ratings, permintaan produk elektrifikasi di Eropa dan pasar besar lainnya melambat.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Permintaan terhadap mobil listrik dunia menjelang akhir tahun 2023 terus menurun. Menurut penelitian Fitch Ratings, permintaan produk elektrifikasi di Eropa dan pasar besar lainnya melambat.
Hal ini disebabkan masih tingginya harga kendaraan listrik dan masih adanya kekhawatiran konsumen terhadap jarak tempuh, pengisian daya dan harga jual kembali.
Fitch juga menyebut tingkat penetrasi kendaraan listrik di Tiongkok termasuk yang tertinggi, yakni sekitar 35 persen dari penjualan mobil baru pada kuartal 3-2023 secara global.
Baca juga: Imbas Sikap Hawkish The Fed, Fitch Pangkas Peringkat Kredit 70 Bank Amerika Termasuk JPMorgan
Akan tetapi, pertumbuhan penjualan kendaraan listrik penumpang turun menjadi 28 persen pada kuartal 3-2023, dari 108 persen pada kuartal 3-2022, menurut Asosiasi Produsen Mobil China. Penurunan ini kemungkinan akan semakin melambat pada kuartal 4-2023 dan 2024.
Pengamat Otomotif sekaligus Peneliti Teknik Tenaga Listrik Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi, menerangkan pasar kendaraan listrik dunia disetir oleh tiga pasar utama yaitu China (lebih dari 50 persen), Eropa dan Amerika.
"Karena China sudah mulai mengurangi insentif maka permintaan pasar mulai menurun, tapi secara total global sesuai report IEA 2023 tetap masih tumbuh. Fenomena serupa bisa terjadi di Indonesia, sampai insentif mulai dikurangi," tutur Agus saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (1/12/2023).
Meski perlambatan permintaan EV terjadi di dunia, Agus memprediksi di Indonesia mobil listrik justru akan tumbuh tinggi.
Terlebih dengan adanya model-model baru yang dikenalkan dan menawarkan harga yang beragam.
"Untuk Indonesia, dengan semakin banyaknya alternatif model yang lebih sesuai, untuk tahun depan diprediksi pasar kendaraan elektrifikasi masih akan tumbuh dan berkembang, khususnya untuk roda empat mayoritas jenis hybrid dan roda dua untuk full EV," jelas Agus.
Baca juga: BPS: Tekanan Inflasi Beras Kian Melemah di November 2023
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik berbasis baterai tembus 11.910 unit sepanjang Januari - Oktober 2023. Jumlah ini meningkat lebih dari 20 persen dibandingkan tahun lalu.