Diklaim Lebih Hemat, PGN Salurkan Gas Bumi ke 2.705 Rumah Tangga di Jakarta
PGN mulai mengalirkan gas bumi untuk 2.705 Sambungan Rumah Tangga (SR) secara bertahap di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mulai mengalirkan gas bumi untuk 2.705 Sambungan Rumah Tangga (SR) secara bertahap di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Area Head PGN Jakarta Sheila Merlianty mengatakan, ini menjadi wujud sinergi PT PGN Tbk bersama Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk mendorong penggunaan energi bersih kepada masyarakat DKI Jakarta.
Jaringan gas (jargas) di Pondok Kelapa, Jakarta Timur ini merupakan bagian dari proyek jargas yang sedang dibangun oleh PGN tahun ini sebanyak 303.039 Sambungan Rumah.
“Pengaliran jargas di Pondok Kelapa telah dimulai pada 23 November 2023 dan akan dilanjutkan pada rumah penerima jargas berikutnya sampai penyelesaiaan kontruksi jargas pada akhir tahun 2023 ini,” kata Sheila dalam keterangannya, dikutip Sabtu (2/12/2023).
Ia mengatakan, PGN Area Jakarta ingin turut aktif dalam menjalankan proyek jargas sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).
Pengembangan jargas di DKI Jakarta disebut juga sebagai upaya mengurangi subsidi energi impor yang menjadi salah satu beban APBN di Indonesia.
“Termasuk di wilayah DKI Jakarta yang terus kami upayakan agar program jargas terus meningkat,” kata Sheila.
Hadirnya jargas diharapkan dapat melengkapi fasilitas masyarakat Jakarta dalam menggunakan energi yang lebih modern, praktis, aman dan ramah lingkungan.
Apalagi di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur atau utilitas lain di kota sekelas Jakarta.
Baca juga: Pendapatan Bisnis Non Gas Bumi Naik 88 Persen, Kontribusi ke Pendapatan PGN Mencapai Rp 813 Miliar
“PGN akan terus berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam menyukseskan program strategis nasional dalam hal memberikan penyediaan dan pendistribusian gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil,” ujar Sheila.
Pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga disebut dapat menghasilkan penghematan biaya 22 persen hingga 25 persen dibandingkan penggunaan energi non-subsidi.
Pembakaran gas dinilai lebih bersih, sehingga mendukung untuk net zero carbon emission.
Pada konsumen pengguna gas tabung 3 kg yang telah beralih menggunakan jargas, PGN telah berkontribusi atas penghematan biaya subsidi pemerintah sebesar Rp 474 miliar per tahun.
Baca juga: Pendapatan Bisnis Non Gas Bumi Naik 88 Persen, Kontribusi ke Pendapatan PGN Mencapai Rp 813 Miliar
Peralihan tersebut juga menghemat devisa negara yang digunakan untuk mengimpor gas tabung tersebut.
Selain DKI Jakarta, pembangunan jargas dilaksanakan PGN tersebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pembangunan dan penyediaan infrastruktur gas di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) dengan total panjang pipa distribusi yang dipasang 2.334 kilometer.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan gas bumi rumah tangga untuk daerah-daerah yang tidak terdapat sumber gas, PGN telah mengembangkan ke wilayah tersebut dengan skema pengembangan beyond pipeline seperti yang sedang dibangun di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.