Maskapai Lion Group Beroperasi Normal di Bandara Minangkabau Meski Ada Erupsi Gunung Marapi
Operasional penerbangan Lion Group akan terus mengikuti petunjuk resmi dari otoritas penerbangan sipil.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lion Group memastikan operasional penerbangan di Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Barat (PDG) masih berjalan normal imbas erupsi Gunung Marapi.
Corporate Communications Strategic of Lion Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan, rute dari dan menuju Bandara Internasional Minangkabau masih berjalan normal.
Adapun rute yang dilayani Lion Group tercakup Kualanamu (KNO), Batam (BTH), Jakarta Soekarno-Hatta (CGK), Jakarta Halim Perdanakusuma (HLP), Kuala Lumpur (KUL) dan Jeddah (JED).
Danang mengatakan, pihaknya telah menerima pemberitahuan resmi dari pihak otoritas terkait hal ini.
Baca juga: Update Korban Erupsi Gunung Marapi, 8 Jenazah Pendaki Belum Dievakuasi dan 12 Orang Belum Ditemukan
Yaitu, dari otoritas penerbangan sipil Indonesia, pengelola lalu lintas udara (AirNav Indonesia), pengelola bandar udara (Angkasa Pura II), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta pihak terkait lainnya.
"Lion Group terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mendapatkan pembaruan terkini seiring berjalannya waktu (situasi terbaru)," kata Danang dalam keterangannya, Senin (4/12/2023).
Ia mengatakan, operasional penerbangan Lion Group akan terus mengikuti petunjuk resmi dari otoritas penerbangan sipil.
"Keselamatan dan keamanan penumpang tetap menjadi prioritas utama (safety first)," ujar Danang.
Ia menyebut Lion Group akan memberikan pembaruan lebih lanjut sejalan dengan perkembangan situasi.
Sebagai informasi, saat ini Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat masih dalam status awas pasca erupsi pada Minggu (3/12/2023) siang pukul 14.54 WIB.
Seorang warga Canduang Koto Laweh di Kabupaten Agam bernama Mutiah Isra Khadifa mengatakan di tempat ia tinggal terjadi hujan abu.
"Abu vulkanik turun kayak hujan lebat. Bau belerang," ujar Mutiah kepada TribunPadang.com kemarin.
Berdasarkan pantauannya, warga sekitar nampak sudah masuk ke rumah masing-masing. Hewan ternak miliknya sudah dimasukkan ke dalam kandang
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Teguh Purnomo, mengatakan gunung aktif yang secara administratif berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu melontarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter/ 1 Kilometer.
“Terpantau di lihat dari arah Bukittinggi abu vulkanik setinggi kisaran 1.000 meter,” kata Teguh, Minggu (3/12/2023).
Dalam keterangan tertulis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.
Erupsi ini masih berlangsung dan saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).
Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.
Dari video yang beredar di sejumlah grup WhatsApp di Sumbar, abu vulkanik yang dilontarkan Gunung Marapi cukup tinggi.