Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jokowi Minta Cadangan Beras Pemerintah Ditambah Hingga 3 Juta Ton

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menekankan stok minimal CBP yang dikelola Bulog juga menjadi atensi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Jokowi Minta Cadangan Beras Pemerintah Ditambah Hingga 3 Juta Ton
Tribunnews/JEPRIMA
Seorang kuli angkut menata tumpukan karung beras di Gudang Perum Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Kelapa Gading 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap fokus saat ini adalah untuk memastikan ketersediaan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ada dan cukup di seluruh penjuru Indonesia.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menekankan stok minimal CBP yang dikelola Bulog juga menjadi atensi Presiden Joko Widodo (Jokowi).




Ia mengatakan, Jokowi memerintahkan dirinya untuk memastikan stok beras sampai ke Indonesia Timur, juga Indonesia Tengah, harus ada.

Baca juga: Jokowi Bagikan Bantuan Cadangan Beras Pemerintah di Kabupaten Nagekeo

"Kemarin dari Indonesia Barat, Timur, dan Tengah lalu disini kita menyaksikan stok Bulog dalam kondisi yang cukup," kata Arief yang mendampingi Jokowi ke Gudang Perum Bulog Alak Kota Kupang, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (6/12/2023).

Ia mengatakan, stok Bulog akan selalu dijaga di atas 1 juta ton.

"Namun, kemarin Bapak Presiden meminta penambahan stok sampai terus mendekati 3 juta ton," ujar Arief.

BERITA TERKAIT

Permintaan itu, kata Arief, untuk memastikan bahwa dalam kondisi apapun, entah itu climate change, El Nino, atau apapun, Indonesia punya stok yang siap digelontorkan ke masyarakat.

Arief menyebut, Menteri Pertanian pernah menyampaikan bahwa tanam itu minimal harus 1 juta hektar.

Sehingga, dalam sebulan bisa dipanen lebih dari 2,5 juta ton. Itu adalah untuk kebutuhan nasional.

"Kalau ini (areal tanam) bisa ditingkatkan menjadi 1,5 atau 2 juta hektar, kita akan bisa memenuhi kebutuhan beras kembali bersumber dari dalam negeri," kata Arief.

Baca juga: Harga Pangan Hari Ini: Beras Premium dan Medium Mulai Turun, Cabai Masih Naik

Sedangkan untuk impor, ia mengatakan itu dilakukan dengan sangat terpaksa. Arief menyebut pemerintah sebenarnya menginginkan perekonomian bergerak di Indonesia.

Ia mengatakan, pemerintah ingin petaninya dan penggiling padi ada di Indonesia. Jadi, roda ekonominya ada di Indonesia.

"Setelah ini kita harus hand in hand untuk memperkuat CBP dan utamakan produksi tentunya dari dalam negeri," lanjutnya.

Sebagai informasi, per 5 Desember total stok beras yang ada di Bulog terdapat 1,5 juta ton. Sementara ID FOOD juga mengelola komoditas beras sejumlah 2.260 ton.

Selanjutnya, Cadangan Beras Pemerintah Daerah Provinsi (CBPP) se-Indonesia tercatat ada 6.735 ton.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas