Bambang Brodjonegoro: IKN Mimpi Presiden Terdahulu yang Diwujudkan Jokowi
Presiden Soekarno ingin memindahkan ibu kota ke Palangkaraya dan Presiden Soeharto kemudian berencana memindahkan pusat pemerintahan ke Jonggol.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 2016-2019, Bambang Brodjonegoro menyampaikan bahwa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara adalah mimpi presiden Indonesia terdahulu yang kini diwujudkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bambang menceritakan, dahulu Presiden Soekarno ingin memindahkan ibu kota ke Palangkaraya. Presiden Soeharto kemudian berencana memindahkan pusat pemerintahan ke Jonggol. Namun dua ide tersebut tidak kunjung terealisasi.
"Dan ternyata kedua ide tersebut tidak pernah terealisasi meski ada rumor dan pergerakan seperti spekulasi tanah dan seterusnya," kata Bambang dalam diskusi bertajuk 'IKN Jembatan Masa Kini dan Depan' di Media Center Indonesia Maju, Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Baca juga: Ganjar Kampanye ke IKN, Prabowo: Monggo, Tenang Aja
Ketika dirinya menjabat Menteri PPN/ Bappenas pada tahun 2017, ia baru mengetahui bahwa ide pemindahan ibu kota sudah disampaikan Presiden ke pendahulunya, Andrinof Achir Chaniago.
"Ketika saya menjadi menteri Bappenas di 2017, saya juga baru tahu ide memindahkan ibu kota sudah disampaikan oleh Pak Jokowi ke pendahulu saya, Pak Andrinof," ungkapnya.
Bappenas kata Bambang, kemudian melakukan riset di Kalimantan dengan mempertimbangkan tiga provinsi, yakni Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur sebelum akhirnya dipilih Kalimantan Tengah sebagai lokasi IKN baru.
Kalimantan dipilih berdasarkan riset Bappenas dari pertimbangan risiko bencana alam paling kecil. Terutama berkaitan gempa, tsunami, dan erupsi volkanik. Selain itu, lantaran posisi IKN berdiri ada di tengah peta Indonesia.
"Jadi kita ingin buat NKRI lebih intact, lebih compact dan ibu kota ada di tengah dan bisa menjadi pusat pertumbuhan yang baru di luar Jawa," kata Bambang.
Pemindahan IKN ke Nusantara diharapkan mengurangi disparitas antara pulau Jawa dan luar Jawa.
Berdasarkan data yang dimilikinya, Bambang mengatakan sebesar 80 persen perekonomian Indonesia tersebar di Pulau Jawa, Sumatra dan Bali. Sisanya seperti Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua dan lainnya hanya menyumbang 20 persen perekonomian negara.
"Dalam skenario 2045 kita, kalau sekarang Indonesia barat dan timur 80-20, target di 2045 75-25. Mungkin kelihatan masih timpang, tapi kita berusaha mengurangi ketimpangan. IKN bisa menjadi salah satu pendorong upaya porsi ekonomi Indonesia timur naik dari 20 persen ke 25 persen di 2045," kata Bambang.